Show simple item record

dc.contributor.authorJUNAEDI, FAJAR
dc.contributor.authorJUNAEDI, FAJAR
dc.date.accessioned2016-09-30T02:26:05Z
dc.date.available2016-09-30T02:26:05Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.isbn978-602-6751-15-7
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/3850
dc.description.abstractMelalui layar televisi para pemilik stasiun televisi menebar pesona senyumnya untuk meraup keuntungan ekonomi, sekaligus keuntungan politik. Pemilu 2014 menjadi pelajaran berharga dalam diskursus dunia penyiaran televisi Indonesia. Para pemilik stasiun televisi secara vulgar memanfaatkan kanal frekuensi sebagai media kampanye. Surya Paloh memobilisasi sumber daya di MetroTV, Aburizal Bakrie menggerakan mesin penyiaran ANTV dan TVOne dan Harry Tanoesudibyo memanfaatkan RCTI, MNCTV dan GlobalTV. Ketiga nama yang disebut adalah pemilik stasiun televisi yang sekaligus politisi. Apakah mereka lupa bahwa frekuensi adalah milik publik dan seharusnya digunakan dalam rangka kepentingan publik. Hampir mustahil mereka lupa esensi frekuensi adalah milik publik. Mereka tentu sadar tentang hakikat frekuensi sebagai miliki publik, namun agaknya mereka lebih memilih mengkolonisasi frekuensi demi kepentingan politik. Secara ekonomi, ketiganya dan para pemilik stasiun televisi lainnya, sukses meraup keuntungan ekonomi menjual slot program acara televisi kepada para pengiklan. Dengan memanfaatkan rating, mereka membuka tangan selebar – lebarnya bagi para pengiklan. Tentu untuk mendapatkan rating yang tinggi mereka harus mendapatkan pemirsa televisi yang banyak, dan sebisa mungkin menekan ongkos produksi agar marjin pendapatan iklan yang masuk dengan biaya produksi tidak lebar. Logika yang demikian ini menyebabkan program siaran televisi di Indonesia semakin niretika. Regulasi penyiaran, sebagai bentuk etika yang dibakukan sebagai hukum yang mengikat, dalam bentuk Undang – undang No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran menjadi macan ompong di hadapan para pemilik televisi. Buku ini mengangkat tentang bagaimana tumpulnya regulasi penyiaran. Disusun berdasarkan kajian yang dilakukan mahasiswa peserta mata kuliah hukum media massa di bawah bimbingan dosen pengampu Fajar Junaedi.en_US
dc.publisherBuku Literaen_US
dc.subjectEtika Mediaen_US
dc.subjectTelevisi Hukum Regulasi Penyiaranen_US
dc.subjectUndang - undang Penyiaranen_US
dc.subjectPedoman Perilaku penyiaranen_US
dc.subjectStandar Program Siaranen_US
dc.titleTELEVISHIT JNCK : JIKALAU NONTON, CERMATI DAN KRITISIen_US
dc.title.alternativeMembaca Televisi, Melawan Kebohongan Penguasaen_US
dc.typeBooken_US
dc.typeBook chapteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Books
    Berisi buku-buku karya dosen UMY yang diterbitkan oleh penerbit selain UMY Press dan buku ajar dosen.

Show simple item record