PEMANFAATAN BATANG PISANG DAN DAUN JATI SEBAGAI KOMPOS DAN PAKAN TERNAK MELALUI FERMENTASI
Abstract
Jati (Teetana grandis L.f.) merupakan salah satu pohon hutan tropis yang memiliki banyak keunggulan diantaranya memiliki seni dekoratif yang tinggi, mudah diolah, dan tahan terhadap serangan jamur dan rayap. Untuk memenuhi permintaan pasar lokal maupun internasionai, maka pengembangan kuantitas dan kualitas jati terus diupayakan. Upaya pengembangan produktivitas pohonjati dihadapkan pada kendala sulitnya mendapatkan bibit yang berknalitas tinggi. Untuk mendapatkan bibit yang baik diperlukan media yang memiliki unsur-unsur cuknp sehingga dapat dimanfaatkan oleh bibit untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Penambahan kompos merupakan salah satu alternatif untuk menambah kandungan hara media tanam, sedangkan untuk membantu bibit dalam penyerapan hara dapat dilakukan inokulasi mikorhiza yang sesnal dengan jenis bibit yang digunakan. Tanaman jati dapat bersimbiosis dengan endomikorhiza. Berdasarkan penelitian terdahulujenis Glomus aggrega/um merupakanjenis yang paling mudah dalam menginfeksi akar jati
Pengomposan daun jati dilakukan selama I bulan dengan starter kotoran sapi yang dicampurkan dengan perbandingan I : 20 (kotoran sapi : bahan kompos). Campuran tersebut dimasukkan ke dalam karung (3 karung) masing-masing 30 kg. Karung tersebut dipendam, dan dijaga kelembabanya (RH 80%) agar proses dekomposisi berlangsung dengan sempurna..
Kesimpuian yang dapat diambil dari pengabdian ini adalah kompos daun jati tidak merniliki sifat toksik yang dapat menghambat pertubuha tanaman.
Batang pisang bisa menggantikan bambu dan talang air untuk berkebun sayuran, menanam jamur merang dll. Bahkan batang pisang memiliki kelebihan yakni banyak mengandung pati sebagai sumber nutrisi tanaman dan mikroorganisme di dalam batang pisang bisa menjadikan media tanam yang ditaruh pada saat menanam lama-kelamaan menjadi kompos.
Batang pisang juga memiliki senyawa penting seperti antrakuinon, saponin, dan flavanoid. Nah, pada manusia antrakuinon bermanfaat untuk menyuburkan rambut. Peran senyawa itu pada tanaman juga bisa menyuburkan pertumbuhan bulu-bulu akar yang berguna membantu tanaman menyerap unsur-unsur hara.
Batang pisang sendiri diketahui mengandung hingga 80% air. Selama ini batang pisang telah banyak diteliti untuk digunakan sebagai pakan ternak karena kandungan selulosanya yang berkadar lignin rendah. Penggunaan batang pisang tetap menjanjikan karena kandungan glukosa batang pisang dapat menyuplai kebutuhan tanaman, baik pisang itu sendiri maupun tanaman yang ditanam di batang pisang.
Batang pisang memang memiliki struktur yang lunak, sehingga mudah terurai dan bisa diolah dengan cepat menjadi kompos. Banyak mikroorganisme di tanah yang menyukai batang pisang ini. Terutama cacing tanah yang bisa berkembang biak pada batang pisang ini.
Namun akan lebih baik lagi bila batang pisang ini diolah menjadi kompos. Nilainya akan berguna dalam menyuburkan tanah, apalagi bisa dijual bila diolah menjadi kompos