Show simple item record

dc.contributor.authorWIDIYATMOKO, AGUS
dc.date.accessioned2016-09-30T14:39:35Z
dc.date.available2016-09-30T14:39:35Z
dc.date.issued2014-09-11
dc.identifier.citationhttp://puskeshaji.depkes.go.id/webs/berita-381-resiko-penyakit-akibat-cuaca-panas-pada-jemaah-haji-usia-lanjut-bagian-1.html#.V-53biiLRdgen_US
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/4216
dc.description.abstractIbadah haji adalah ibadah yang diperintahkan oleh rukun Islam ke 5. Tingginya minat umat Islam sedunia untuk menunaikan ibadah haji harus berbenturan dengan daya tampung Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang akan dikunjungi oleh para peziarah seluruh dunia. Hal ini menyebabkan daftar tunggu yang lama akibat daya tampung yang terbatas. Konsekuensi logis yang terjadi adalah banyaknya jemaah haji yang berusia lanjut. Jemaah haji yang berusia lanjut (diatas 60 tahun) memiliki resiko yang lebih tinggi untuk meningkatnya morbiditas maupun mortalitas saat menjalankan ibadah haji di Arab Saudi. Salah satu faktor resiko meningkatnya morbiditas dan mortalitas pada jemaah haji yang berusia lanjut adalah faktor cuaca. Cuaca di Arab Saudi terbagi menjadi musim dingin dan musim panas. Pada periode waktu April – Oktober cuaca di Arab Saudi memasuki musim panas, Cuaca yang panas ini memiliki resiko terjadinya peningkatan morbiditas dan mortalitas pada jemaah haji yang berusia lanjut.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherPusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Republik Indonesiaen_US
dc.subjectKesehatan hajien_US
dc.titleRESIKO PENYAKIT AKIBAT CUACA PANAS PADA JEMAAH HAJI USIA LANJUT (BAGIAN 1)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record