dc.contributor.author | WIDIYATMOKO, AGUS | |
dc.date.accessioned | 2016-09-30T14:43:20Z | |
dc.date.available | 2016-09-30T14:43:20Z | |
dc.date.issued | 2014-09-11 | |
dc.identifier.citation | http://puskeshaji.depkes.go.id/webs/berita-382-resiko-penyakit-akibat-cuaca-panas-pada-jamaah-haji-usia-lanjut-bagian-2.html#.V-53YyiLRdg | en_US |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/4219 | |
dc.description.abstract | PENYAKIT KARDIOVASKULER DAN CUACA PANAS
Pasien dengan penyakit kardiovaskuler akan mengalami penurunan kemampuan untuk meningkatkan cardiac output saat cuaca panas. Kondisi ini akan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mencukupi aliran darah ke perifer saat terjadi vasodilatasi perifer.
Pada saat kondisi cuaca panas tubuh orang yang berusia lanjut cenderung terjadi dehidrasi. Pada saat dehidrasi akibat cuaca panas akan terjadi peningkatan angka trombosit, viskositas darah dan plasma kolesterol. Hal ini akan dapat memicu terjadinya thrombosis baik pada jantung maupun cerebral (Keatinge et.al., 1985).
Pemberian anti thrombosis dan pencegahan terjadinya dehidrasi merupakan tindakan preventif yang dianjurkan pada kondisi cuaca panas. Rehidrasi yang adekuat diperlukan apabila telah terjadi dehidrasi walaupun pada usia lanjut tindakan rehidrasi kadang sulit dicapai dalam waktu cepat. | en_US |
dc.publisher | Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Republik Indonesia | en_US |
dc.subject | Kesehatan haji | en_US |
dc.title | RESIKO PENYAKIT AKIBAT CUACA PANAS PADA JEMAAH HAJI USIA LANJUT (BAGIAN 2) | en_US |
dc.type | Article | en_US |