ANALISIS KESALAHAN PENULISAN GAIRAIGO PADA PEMBELAJAR BAHASA JEPANG STUDI DESKRIPTIF PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TINGKAT III TAHUN AJARAN 2013/2014
Abstract
Gairaigo merupakan kosakata yang istimewa, meskipun berasal dari bahasa Inggris tetapi dalam pemakaiannya harus sesuai dengan aturan-aturan yang ada di dalam bahasa Jepang termasuk tatacara pengucapan dan penulisannya. Gairaigo juga sebagai salah satu aspek pembelajaran yang harus dikuasai oleh pembelajar bahasa Jepang. Berdasarkan dari penelitian dari bahasa Jepang pendahuluan terhadap 12 objek penelitian yang merupakan mahasiswa program studi pendidikan bahasa Jepang UMY, ditemukan kesalahan pada penulisan gairaigo. Berdasarkan hasil temuan tersebut, penulis merasa perlu untuk meneliti lebih jauh tentang Analisis Kesalahan Penulisan Gairaigo Pada Pembelajar Bahasa Jepang (Studi Deskriptif Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Tingkat III Tahun Ajaran 2013/2014).
Penelitian ini difokuskan pada bagaimana tipe kesalahan dan penyebab terjadinya kesalahan dalam penulisan gairaigo pada mahasiswa program studi pendidikan bahasa Jepang UMY tingkat III tahun ajaran 2013/2014. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis kesalahan berdasarkan teori Richards (1985), Corder (1974), dan Tarigan (1988), dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan teknis tes, yang menggunakan soal, serta teknik non-tes yang menggunakan angket, wawancara dan dokumentasi. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa program studi bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa UMY tingkat III tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 30 orang.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa kesalahan banyak terjadi karena false concepts hypothesized atau salah menghipotesiskan konsep, incomplete application of rules atau penerapan kaidah yang tidak sempurna, ignorance of rule restrictions atau ketidaktahuan akan pembatasan kaidah, dan over-generalization atau penyamarataan berlebihan. Adapun temuan yang menarik dalam penelitian ini adalah kesalahan penulisan yang banyak terjadi pada kata omelet, yang disebabkan oleh over-generalization atau penyamarataan berlebihan, dari 30 orang hanya dua orang yang menjawab benar. Sebaliknya kata yang sedikit ditemukan kesalahan adalah kata baton, dimana hanya satu orang yang menjawab salah, kesalahan tersebut disebabkan oleh incomplete application of rules atau penerapan kaidah yang tidak sempurna.