Show simple item record

dc.contributor.advisorWULANDARI, TRI
dc.contributor.authorUTOMO, SONIE WIDYASTO
dc.date.accessioned2016-12-06T07:22:20Z
dc.date.available2016-12-06T07:22:20Z
dc.date.issued2016-12
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/6892
dc.descriptionDi bidang kesehatan, cacing Fasciola hepatica merupakan cacing parasit yang dapat menyebabkan infeksi hati pada hewan dan manusia. Masyarakat indonesia sampai saat ini masih menggunakan Temu kunci (Boesenbergia pandurata, RoXb) sebagai obat tradisional untuk infeksi cacing. Namun penelitian pengaruh ekstrak Temu kunci sebagai antihelmintik pada Fasciola hepatica belum pernah dilakukkan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh ekstrak Temu kunci sebagai antihelmintik pada cacing Fasciola hepatica. Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental bersifat analitik dengan subyek penelitian cacing Fasciola hepatica yang diambil dari hati sapi rusak yang baru disembelih. Sampel diambil secara acak selanjutnya di bagi menjadi enam kelompok perlakuan dan masing-masing beisi enam cacing. Enam kelompok tersebut diuji pada larutan Prazikuantel, NaCl serta ekstrak temu kunci 20%, 30%, 40% dan 50% yang kemudian dihitung jumlah rerata waktu kematiannya. Data di olah dan dianalis dengan teknik uji ANOVA. Hasil rerata waktu kematian cacing dalam ekstrak Temu kunci (Boesenbergia pandurata, RoXb) 20%, 30%, 40%, 50%, Prazikuantel, dan NaCl adalah berturutturut 16.77, 13.11, 9.11, 4.11 jam, 3 jam dan 26.27 jam. Semua konsentrasi ekstrak berbeda bermakna secara statistic (p < 0,05) dengan Prazikuantel dan NaCL kecuali ekstrak Temu kunci kosentrasi 50% tidak bermakna dengan Prazikuantel (p>0,05). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak Temu kunci (Boesenbergiapandurata, Roxb) mempunyai daya antihelmintik terhadap cacing Fasciola hepatica secara In-Vitro. ekstrak Temu kunci 50% mempunyai efek antihelmintik setara dengan Prazikuantel. Makin rendah kosentrasi ekstrak Temu kunci (Boesenbergiapandurata, Roxb) maka semakin berkurang daya antihelmintiknya.en_US
dc.description.abstractanimal. Indonesian traditional people still use Temu kunci (Boesenbergia pandurata, RoXb) as a traditional medicine for worm infection. But the antihelmitik research of temu kunci on faciola hepatica is not known yet. The objective on this research is to know are there anyeffect of Temu kunci extract (Bosenbergia pandurata, roxb) to Fasciola hepatica activity via In vitro. This research was an analitic experimental with Faciola hepatica as the subject which was taken from the infected fresh cow hepar. The sample was randomly divided into 6 groups and each group consist of 10 worms. The groups then tested on Prazikuantel, NaCl and Temu kunci extract on 20%,30%,40% and 50 % solution. The mean of worm mortality time then were count. The gathered data then being analyzed on Annova. The mean of worm mortality time on temu kunci extract (Boesenbergia pandurata, RoXb) 20%, 30%, 40%, 50%, prazikuantel, and NaCl was 16.77, 13.11, 9.11, 4.11, 3 hour and 26.27 hour. All extract was significantlydifferent with Prazikuantel andPraziquantel (p <0,05) except the 50% concentration of Temu kunci extract was not significantly different with Prazikuantel. The conclusion was the Temu kunci extract hadan antihelmintic ability to faciola hepatica in- vitro. The 50% concentration of Temu Kunci extract had the same ability with Prazikuantel as Fasciola hepatica anthelmitic. More less the concentration of Temu kunci extract more less the antihelmintic ability the extract had.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectEKSTRAK TEMU KUNCI (BOESENBERGIA PANDURATA, ROXB)en_US
dc.subjectFASCIOLA HEPATICAen_US
dc.subjectANTIHELMINTIKen_US
dc.titlePENGARUH EKSTRAK TEMU KUNCI ( BOESENBERGIA PANDURATA ROXB) TERHADAP AKTIVITAS FASCIOLA HEPATICA SECARA IN-VITROen_US
dc.typeThesis SKR FKIK 448en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record