Show simple item record

dc.contributor.advisorRAHMAN, TAUFIQUR
dc.contributor.authorNATA, RIZAL SAPRIAMI
dc.date.accessioned2016-12-29T01:24:25Z
dc.date.available2016-12-29T01:24:25Z
dc.date.issued2016-12-17
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/7606
dc.descriptionTujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui cara Surat Kabar Harian Kompas, Republika, Jawa Pos, SINDO, Media Indonesia dan Tempo dalam membingkai pemberitaan tentang Pemberitaan Sanksi FIFA terhadap PSSI. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode analisis framing dan menggunakan paradigma konstruktivis. Objek penelitian ini adalah berita dari SKH Kompas, SKH Republika, SKH Jawa Pos, SKH SINDO, SKH Media Indonesia dan SKH Tempo pada periode 31 Mei 2015 yang menjadi tajuk utama di masing-masing media. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis framing dengan metode model Pan dan Kosicki. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa keenam media tersebut mempunyai caranya masing-masing dalam membingkai sanksi FIFA terhadap Indonesia beserta faktor yang mempengaruhinya, SKH Kompas SKH Jawa Pos dan SKH Media Indonesia merespon sanksi tersebut sebagai momen perbaikan sepakbola nasional, SKH Sindo memfokuskan pada usaha PSSI dalam menghindarkan sanksi, Tempo mencoba mengakomodir kedua belah pihak, sementara Republika menginginkan adanya perbaikan sepakbola indonesia namun ditulis secara samar. Berikut faktor yang mempengaruhi perbedaan frame setiap media: (1) SKH Media Indonesia dekat dengan elit politik pemerintah karena Surya Paloh merupakan ketua Nasdem yang partainya berada dalam koalisi pemerintah. (2) SKH Kompas koran yang dikenal dekat dengan Jokowi semenjak Pilpres 2014 yang mendukung visinya mereformasi birokrasi (3) Jawa Pos memiliki kepentingan dalam isu ini karena basis pembacanya sebagain besar warga Jawa Timur yang klubnya Persebaya Surabaya dan Arema Malang terlibat masalah dengan PSSI. (4) SKH Republika koran yang menjadi suara komunitas Muslim ini tidak terlalu menganggap isu ini penting. (5) SKH Sindo koran milik Hary Tanoe ini menjadi koran oposisi pemerintah sehingga pemberitaannya lebih memilih fokus terhadap PSSI dari pada pemerintah. (6) SKH Tempo mencoba mengakomodir kedua belah pihak memperlihatkan ideologinya sebagi koran yang lugas tanpa kompromi.en_US
dc.description.abstractThe purpose of this research is to know how Kompas, Republika, Jawa Pos, SINDO, Media Indonesia and Tempo newspaper framing about FIFA sanctions against the PSSI. This research uses qualitative research with framing analysis method and constructivism paradigm. The object of this research is news of Kompas, Republika, Jawa Pos, SINDO, Media Indonesia and Tempo period 31 May 2015 which has hit the headlines in each media. Next, this research uses Framing analysis with Pan and Kosicki model. Based on analysis that has been done, Based on the analysis that has been done can be seen that the sixth media have their own way in framing the FIFA sanctions against Indonesia and its influencing factors, Jawa Pos, Kompas and Media Indonesia Newspapers respond to such sanctions as a moment of national football repairs, Sindo newspaper, focused on PSSI trying to avoid FIFA sanctions, Tempo tried to accommodate both sides, and Republika want any improvement Indonesian football but they were written vaguely. The following factors that influence differences in frames per media: (1) Media Indonesia close to the government's political elite, as Surya Paloh is chairman Nasdem whose party is in the coalition government. (2) Kompas newspaper known to be close to Jokowi since the Presidential elections in 2014 that support his vision to reform the bureaucracy (3) Jawa Pos have an interest in this issue because it bases its readers the majority of the citizens of East Java, whose club Persebaya and Arema Malang in trouble with the PSSI. (4) Republika newspaper that became the voice of this Muslim community, did not consider that this issue is important so that the news about FIFA sanction impressed potluck. (5) Sindo newspapers owned by Hary Tanoe opposition newspapers have become the government, so that his message would prefer to focus on the PSSI of the government. (6) Tempo tried to accommodate both sides, as a newspaper showing a straightforward ideology without compromise.en_US
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.subjectNewspaper, Framing, Football, FIFA Sanctions. Surat Kabar Harian, Framing, Sepak Bola, Sanksi FIFAen_US
dc.titleFraming Pemberitaan Sanksi FIFA terhadap PSSI (Periode 31 Mei 2015 pada SKH Kompas, SKH Republika, SKH Jawa Pos, SKH SINDO, SKH Media Indonesia dan SKH Tempo)en_US
dc.typeThesis SKR 532en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record