dc.contributor.advisor | MAZIYYAH, NURUL | |
dc.contributor.author | ROBIN, GRESTI ILMAROSA | |
dc.date.accessioned | 2017-01-09T03:45:49Z | |
dc.date.available | 2017-01-09T03:45:49Z | |
dc.date.issued | 2016-05 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/7945 | |
dc.description | Pengobatan diabetes melitus (DM) tipe 2 dilakukan dengan perubahan gaya hidup dan terapi farmakologi. Terapi yang diberikan memungkinkan terjadinya drug related problem (DRP) potensial karena berbagai faktor seperti jenis kelamin, umur, jumlah obat yang diberikan dan kurangnya edukasi kepada pasien. Rekonsiliasi obat adalah proses yang dilakukan untuk mengetahui gambaran pengobatan yang diterima pasien secara lengkap, tepat dan akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan mengevaluasi DRP potensial yang ditemukan pada pasien DM tipe 2 di Puskesmas Sewon 1 Bantul berdasarkan hasil rekonsiliasi obat.
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental secara deskriptif. Data pasien DM tipe 2 di Puskesmas Sewon 1 Bantul dilakukan dengan pendekatan cross sectional mulai dari Agustus hingga Desember 2015 dengan menggunakan proses rekonsiliasi obat. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 35 pasien DM tipe 2 dan diambil dengan teknik consecutive sampling. Analisis DRP potensial dilakukan berdasarkan jenis DRP potensial yang ditemukan dan menggunakan buku acuan utama yaitu Stockley’s Drug Interaction Handbook serta jurnal terkait.
Hasil rekonsiliasi obatmenunjukkan bahwa penggunaan obat DM tipe 2 didominasi oleh kombinasi 3 obat dengan persentase 42,86%. Penggunaan Complementary and Alternative Medicine (CAM) terdiri atas 3 produk herbal (75%) dan 1 terapi alternatif (25%). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 29 pasien yang mengalami DRP potensial dengan persentase 82,86%. Jenis DRP potensial yang ditemukan yaitu ketidakpatuhan pasien (44,82%), adverse drug reaction (20,7%) dan interaksi obat potensial (34,48%). | en_US |
dc.description.abstract | Treatment for diabetes mellitus type 2 are modifying the lifestyle and pharmacological therapy. DRPs are possible to occur through pharmacological therapy because of various factors such as gender, age, the number of drugs and less of patient’s education. Medication reconciliation is a process to obtain the accurate and complete patient’s medication list. The aim of this research is to describe the prevalence and evaluate potential DRPs in DM type 2 of Primary Health Center of Sewon 1 Bantul through medication reconciliation.
This research was a non-experimental research with descriptive analysis. Data of DM type 2 patients of Public Health Center of Sewon 1 Bantul from August to December 2015 was collected through a cross sectional approach by medication reconciliation process. Sample in this research consist of 35 DM type 2 patients and was taken by consecutive sampling technique. Potential DRPs were analyzed based on classification of DRPs and conducted by reference books and journal.
The result showed that the use of drugs in type 2 diabetes patients were dominated by 3-drugs combination with percentage of 42,86%. The use of Complementary and Alternative Medicine (CAM) consisted of herbal product in 3 patients (75%) and alternative therapy in 1 patient (25%). The result of potential DRPs showed that 29 patients had potential DRPs with percentage of 82,86%. DRPs found could be classified on non-adherences (44,82%), adverse drug reaction (20,7%) and potential drug interactions (34,48%). | en_US |
dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
dc.subject | diabetes melitus type 2, drug related problem potensial, medication reconciliation. diabetes melitus tipe 2, drug related problem potensial, rekonsiliasi obat. | en_US |
dc.title | IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEM POTENSIAL MELALUI PROSES REKONSILIASI OBAT PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS SEWON 1 BANTUL | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
406 | en_US |