Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh formulasi pupuk organik cair dan debu vulkanik Merapi serta frekuensi pemberian terhadap efektivitas Bacillus thuringiensis pada Spodoptera sp. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa formulasi Bacillus thuringiensis dengan POC dan DVM efektif digunakan sebagai pengendali ulat Spodoptera sp, hal tersebut dibuktikan dengan hadil analisis sidik ragam pada hasil pengamatan dengan perlakuan kontrol. Banyaknya frekuensi dan formulasi Bacillus thuringiensis dengan POC dan DVM tidak berespon negatif terhadap pertumbuhan tanaman sawi, hal tersebut dibuktikan dengan tidak ada beda nyata perlakuan pada semua variabel pertumbuhan tanaman, serta tidak adanya tanda-tanda efek negatif seperti bercak-bercak pada daun tanaman.