REKONSTRUKSI KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) MENURUT MUHAMMAD IQBAL DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM
Abstract
Di tengah maraknya fenomena dekadensi moral yang terjadi saat ini, seperti massifnya kekerasan, korupsi, terorisme, dan kebrobokan mental, dunia pendidikan diposisikan pada urutan pertama sebagai penyebab sekaligus bertanggung jawab atas semua realitas tersebut. Sementara itu, secara konseptual fenomena tersebut erat kaitannya dengan persoalan kepribadian, atau dikenal juga dengan istilah konsep diri. Tujuan kajian ini adalah untuk mendeskripsikan konsep diri menurut Muhammad Iqbal serta relevansinya dengan pendidikan Islam saat ini.
Dipandang dari jenisnya, kajian ini merupakan library research karena itu, sumber datanya adalah berupa bahan-bahan pustka (buku, jurnal, dan artikel ilmiah). Sesuai dengan jenisnya, maka pengumpulan data dalam kajian ini menggunakan metode riset kepustakaan, yang pelaksanaanya meliputi dua langkah: langkah bibilografi kerja dan bibliografi fungsional. Sedangkan analisis data dalam kajian ini menggunakan metode deskriptif analitis.
Dari kajian yang dilakukan, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa menurut Iqbal, konsep diri merupakan hal yang mendasar dalam dunia pendidikan. Konsep diri menurut Iqbal adalah pusat dari segala organisasi kehidupan manusia. Konsep diri dalam pengertian ini adalah satu kesatuan intuitif atau suatu tiitk kesadaran pencerah yang menerangi pikiran, perasaan, dan keinginan manusia, serta mengorganisasikan berbagai kemampuan todak terbatas dalan fitrah manusia. Oleh karena itu, dari penelitian ini menunjukkan bahwa konsep diri Iqbal memiliki relevansi dengan pendidikan Islam. Mengenai relevansinya itu, antara lain: kehendak kreatif sebagai dasar pendidikan Islam, manusia otentik sebagai tujuan pendidikan Islam, relasi pendidik dan peserta didik dalam pendidikan Islam, pendidikan kepribadian sebagai karakteristik pendidikan Islam, dan sikap bebas, kritis, dan bertanggung jawab sebagai prinsip pendidikan Islam.