ANALISIS PERHITUNGAN UNIT COST PELAYANAN HEMODIALISIS TERHADAP PENETAPAN TARIF INA-CBG’S DAN TARIF RUMAH SAKIT MEDIKA STANNIA KABUPATEN BANGKA
Abstract
Latar belakang: Penetapan tarif sebuah layanan kesehatan harus diperhitungkan dengan tepat. Rumah Sakit Medika Stannia (RSMS) membuka unit hemodialisis dengan penetapan tarif layanan tanpa perhitungan unit cost terlebih dahulu. Perubahan sistem pembayaran di era Jaminan Kesehatan Naional (JKN) menimbulkan dampak terhadap pendapatan rumah sakit. Jumlah klaim yang diterima mengikuti sistem Indonesia Case Base Groups (INA-CBG’s). Rumah sakit mengalami sirplus negatif pada unit ini.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional yang bersifat deskriptif dan rancangan penelitian ini adalah cross sectional serta jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Metode analisis unit cost tindakan hemodialisis menggunakan metode modifikasi ABC-Baker.
Hasil dan Pembahasan: Unit cost tindakan hemodialisis yang dihitung berdasarkan metode modifikasi ABC-Baker adalah Rp 1.428.020. Perhitungan unit cost modifikasi ABC-Baker menghasilkan biaya yang lebih besar dibandingkan klaim INA-
CBG’s sehingga mendapatkan selisih biaya sebesar Rp 586.720. Biaya overhead pada hasil perhitungan unit cost di penelitian ini cukup tinggi dikarenakan beberapa faktor yaitu biaya gaji pegawai yang tinggi di unit non fungsional dan unit hemodialisis, jumlah tindakan hemodialisis pada tahun tersebut sedikit dan tingginya biaya direct tracing.
Kesimpulan: Terdapat selisih negatif antara perhitungan unit cost modifikasi ABC-Baker pada tindakan hemodialisis dengan klaim INA-CBG’s. Rumah sakit perlu melakukan upaya untuk mengatasi selisih negatif tersebut.