dc.contributor.author | NASHIR, HAEDAR | |
dc.date.accessioned | 2017-02-21T02:32:40Z | |
dc.date.available | 2017-02-21T02:32:40Z | |
dc.date.issued | 2017-02-16 | |
dc.identifier.issn | 02157381 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/9329 | |
dc.description | Pasca aksi 212 banyak pihak yang memandang muhammadiyah dan nahdlatul Ulama kehilangan perannya. Pandangan seperti itu sebagai kritik patut dijadikan masukan, namun persoalan peran tidaklah sesederhana itu cara membacanya dan memahaminya. aktualisaasi amar makruf nahi mungkar itu ukurannya bukan pada aksi massa dan kebiasaan melakukan tindakan-tindakan sejenis. | en_US |
dc.description.abstract | Pasca aksi 212 banyak pihak yang memandang muhammadiyah dan nahdlatul Ulama kehilangan perannya. Pandangan seperti itu sebagai kritik patut dijadikan masukan, namun persoalan peran tidaklah sesederhana itu cara membacanya dan memahaminya. aktualisaasi amar makruf nahi mungkar itu ukurannya bukan pada aksi massa dan kebiasaan melakukan tindakan-tindakan sejenis. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | SUARA MUHAMMADIYAH | en_US |
dc.subject | MUHAMMADIYAH | en_US |
dc.subject | UMAT ISLAM | en_US |
dc.subject | KEBANGSAAN | en_US |
dc.title | PENGUATAN PERAN KEUMATAN DAN KEBANGSAAN | en_US |
dc.type | Article | en_US |