dc.contributor.advisor | AJI, JUHARI SASMITO | |
dc.contributor.author | NINGRUM, AGREANI DIASTI | |
dc.date.accessioned | 2017-05-02T02:35:43Z | |
dc.date.available | 2017-05-02T02:35:43Z | |
dc.date.issued | 2016-01-30 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/10231 | |
dc.description | Angka kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia mengalami peningkatan.
Dari 49,9% di tahun 2001 menjadi 59,5% pada kurung waktu 2007. Kabupaten Bantul adalah salah satu
kabupaten yang ada di Indonesia merupakan penyumbang kematian akibat penyakit tidak menular. Dari
data yang telah ada penyakit tidak menular di Kabupaten Bantul mengalami kenaikan per tahunnya.
Sesuai dengan pembahasan penulis melakukan penelitian dengan judul Analisis Implementasi
Terhadap Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2015 Tentang Penanggulangan Penyakit
Tidak Menular (PTM), dengan studi kasus Penyelenggaraan Penanggulangan Penyakit Tidak
Menular Berbasis Posbindu PTM di Kabupaten Bantul Tahun 2015-2016, dan dengan rumusan
masalah terkait penerapan implementasi tersebut.
Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul
sebagai salah satu wadah utama dalam melaksanakan implementasi terkait penyelenggaraan
penanggulangan penyakit tidak menular. Selain itu penulis melakukan observasi langsung kepada
masyarakat terkait pelaksanaan dan pengetahuan mereka terhadap faktor risiko penyakit tidak menular
khususnya tentang kegiatan pelaksanaan Posbindu PTM. Metode penelitian dalam menyelesaikan
penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dan menggunakan metode
deskriptif kualitatif yaitu penelitian dengan cara melibatkan kerja lapangan, dimana peneliti
biasaya melakukan observasi terhadap orang-orang, keadaan, atau institusi dalam seeting yang
alamiah. Melalui metode kualitatif pula data yang penulis sajikan dalam penelitian ini berupa
data primer yang dihasilkan dari hasil wawancara dan data sekunder yang dihasilkan dari hasil
dokumentasi dan observasi.
Pada penelitian ini penulis mendapatkan hasil berupa adanya kegiatan penyelenggaraan
penanggulangan penyakit tidak menular yaitu berupa adanya pelaksanaan Pos Pembinaan Terpadu
Penyakit Tidak Menular atau Posbindu PTM sesuai dengan isi kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 71 Tahun 2015 Tentang Penanggulangan Penyakit Tidak Menular. Posbindu PTM merupakan
wujud peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor risiko PTM
serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Masyarakat diberikan
fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor risiko PTM dengan dibekali
pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi dini. Namun pada pelaksanaannya penerapan
implementasi kebijakan tersebut belum berjalan secara maksimal. Faktor-faktor seperti komunikasi,
sumberdaya, disposisi, dan struktur birokrasi perlu lebih diperhatikan dan ditingkatkan untuk
mengoptimalkan pelaksanaan implementasi kebijakan tersebut. Tetapi walaupun belum berjalan secara
maksimal, penerapan implementasi terkait penyelenggaraan penanggulangan penyakit tidak menular
berbasis Posbindu PTM di Kabupaten Bantul Tahun 2015-2016 berhasil mengurangi angka kematian
akibat penyakit tidak menular di Kabupaten Bantul.
Diharapkan dengan adanya kegiatan Posbindu PTM di Kabupaten Bantul, masalah
mengenai faktor risiko terkena penyakit tidak menular yang membayangi masyarakat dapat
diminimalisir dan meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat khususnya pada bidang
kesehatan di Kabupaten Bantul dan untuk tahun berikutnya diharapkan pelaksanaan
implementasi kebijakan kesehatan terkait penanggulangan penyakit tidak menular dapat lebih
ditingkatkan. | en_US |
dc.description.abstract | Angka kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia mengalami peningkatan.
Dari 49,9% di tahun 2001 menjadi 59,5% pada kurung waktu 2007. Kabupaten Bantul adalah salah satu
kabupaten yang ada di Indonesia merupakan penyumbang kematian akibat penyakit tidak menular. Dari
data yang telah ada penyakit tidak menular di Kabupaten Bantul mengalami kenaikan per tahunnya.
Sesuai dengan pembahasan penulis melakukan penelitian dengan judul Analisis Implementasi
Terhadap Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2015 Tentang Penanggulangan Penyakit
Tidak Menular (PTM), dengan studi kasus Penyelenggaraan Penanggulangan Penyakit Tidak
Menular Berbasis Posbindu PTM di Kabupaten Bantul Tahun 2015-2016, dan dengan rumusan
masalah terkait penerapan implementasi tersebut.
Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul
sebagai salah satu wadah utama dalam melaksanakan implementasi terkait penyelenggaraan
penanggulangan penyakit tidak menular. Selain itu penulis melakukan observasi langsung kepada
masyarakat terkait pelaksanaan dan pengetahuan mereka terhadap faktor risiko penyakit tidak menular
khususnya tentang kegiatan pelaksanaan Posbindu PTM. Metode penelitian dalam menyelesaikan
penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dan menggunakan metode
deskriptif kualitatif yaitu penelitian dengan cara melibatkan kerja lapangan, dimana peneliti
biasaya melakukan observasi terhadap orang-orang, keadaan, atau institusi dalam seeting yang
alamiah. Melalui metode kualitatif pula data yang penulis sajikan dalam penelitian ini berupa
data primer yang dihasilkan dari hasil wawancara dan data sekunder yang dihasilkan dari hasil
dokumentasi dan observasi.
Pada penelitian ini penulis mendapatkan hasil berupa adanya kegiatan penyelenggaraan
penanggulangan penyakit tidak menular yaitu berupa adanya pelaksanaan Pos Pembinaan Terpadu
Penyakit Tidak Menular atau Posbindu PTM sesuai dengan isi kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 71 Tahun 2015 Tentang Penanggulangan Penyakit Tidak Menular. Posbindu PTM merupakan
wujud peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor risiko PTM
serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Masyarakat diberikan
fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor risiko PTM dengan dibekali
pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi dini. Namun pada pelaksanaannya penerapan
implementasi kebijakan tersebut belum berjalan secara maksimal. Faktor-faktor seperti komunikasi,
sumberdaya, disposisi, dan struktur birokrasi perlu lebih diperhatikan dan ditingkatkan untuk
mengoptimalkan pelaksanaan implementasi kebijakan tersebut. Tetapi walaupun belum berjalan secara
maksimal, penerapan implementasi terkait penyelenggaraan penanggulangan penyakit tidak menular
berbasis Posbindu PTM di Kabupaten Bantul Tahun 2015-2016 berhasil mengurangi angka kematian
akibat penyakit tidak menular di Kabupaten Bantul.
Diharapkan dengan adanya kegiatan Posbindu PTM di Kabupaten Bantul, masalah
mengenai faktor risiko terkena penyakit tidak menular yang membayangi masyarakat dapat
diminimalisir dan meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat khususnya pada bidang
kesehatan di Kabupaten Bantul dan untuk tahun berikutnya diharapkan pelaksanaan
implementasi kebijakan kesehatan terkait penanggulangan penyakit tidak menular dapat lebih
ditingkatkan. | en_US |
dc.publisher | FISIP UMY | en_US |
dc.subject | Implementasi Kebijakan, Kebijakan Kesehatan Kesehatan, Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM). | en_US |
dc.title | ANALISIS TERHADAP IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) (Studi Kasus: Penanggulangan PTM Berbasis Posbindu PTM Di Kabupaten Bantul Tahun 2015-2016) | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FISIP
241 | en_US |