dc.contributor.advisor | LILIES SETIARTITI | |
dc.contributor.author | LATIFAH, LATIFAH | |
dc.date.accessioned | 2017-05-09T02:49:06Z | |
dc.date.available | 2017-05-09T02:49:06Z | |
dc.date.issued | 2017-03-30 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/10370 | |
dc.description | Penelitian ini membahas tentang keadaan perekonomian Kecamatan di
Kabupaten Banjarnegara dengan menggunakan analisis Location Quotient (LQ),
Pertumbuhan Ekonomi, Typologi Klassen dan Indeks Williamson selama periode
2010-2014 dengan variabel yang digunakan yaitu PDRB per kapita kecamatan dan
PDRB per kapita kabupaten Banjarnegara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui klasifikasi Kecamatan berdasarkan
tingkat pertumbuhan ekonomi dengan PDRB per kapita, mengetahui sektor unggulan
masing-masing kecamatan dan menghitung besarnya ketimpangan di masing-masing
kecamatan di Kabupaten Banjarnegara. Data yang digunakan adalah data sekunder
yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjarnegara.
Hasil dari penelitian berdasarkan tingkat pertumbuhan menunjukan kecamatan
Banjarnegara memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Berdasarkan
analisis LQ setiap kecamatan memiliki sektor unggulan yang cenderung beragam dan
konsisten selama periode penelitian. Tingkat ketimpangan yang terjadi antar
Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara masuk dalam kategori rendah hingga sedang
yaitu antara 0,016 hingga 0,319. Sedangkan Typologi Klassen menunjukkan daerah
yang cepat maju dan cepat tumbuh adalah Kecamatan Purworejo Klampok,
Banjarnegara dan Madukara. Daerah yang maju tapi tertekan adalah Kecamatan
Sigaluh, Pejawaran dan Batur. Daerah yang berkembang cepat adalah Kecamatan
Susukan, Mandiraja, Purwanegara, Bawang, Banjarmangu, Wanadadi, Rakit,
Karangkobar, Pagentan dan Kalibening. Sedangkan daerah yang relatif tertinggal
adalah Kecamatan Pagedongan, Punggelan, Wanayasa dan Pandanarum. | en_US |
dc.description.abstract | This research discussed the situation of sub-district economy in Banjarnegara
from 2010 to 2014 by using the analysis of Economic Growth, Location Quotient
(LQ), Williamson Index, and Klassen Typology. There were two variables used in this
research, Gross Regional Domestic Product per capita in sub-district and Gross
Regional Domestic Product per capita in district of Banjarnegara.
This research is aimed to find out the sub-district classification based on the
level of economic growth and Gross Regional Domestic Product per capita, find the
leading sector of each sub-district, and calculate the magnitude of inequality in each
sub-district in Banjarnegara. The secondary data from Banjarnegara Central Bureau
of Statistics were used in this research.
The result of this research which based on the analysis of economic growth
showed that the sub-districts in Banjarnegara relatively have the stable level. Then
based on the LQ analysis, each sub-district in Banjarnegara has the leading sector
which tends to vary and consistent during the research period. The level of inequality
between districs in banjarnegara included in the low to medium category, namely
between 0.016 to 0.319. While Klassen Typology signified that the sub-districts which
increase and grow fast were Purworejo Klampok, Banjarnegara, and Madukara. The
sub-districts that increase but obstructed were Sigaluh, Pejawaran, and Batur.
Susukan, Mandiraja, Purwanegara, Bawang, Banjarmangu, Wanandadi, Rakit,
Karangkobar, Pagentan, and Kalibening included to the sub-districts which increase
fast. Whereas Pagedongan, Punggelan, Wanayasa, and Pandanarum were indicated
as the sub-districts that relatively underdeveloped. | en_US |
dc.publisher | FE UMY | en_US |
dc.subject | Growth, Gross Regional Domestic Product, Location Quotient, Typology Klassen, Williamson Index. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pertumbuhan Ekonomi (Growth), Location Quotient (LQ), Typologi Klassen dan Indeks Williamson. | en_US |
dc.title | ANALISIS PEREKONOMIAN KECAMATAN DI KABUPATEN BANJARNEGARATAHUN 2010-2014 | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
128 | en_US |