dc.description | Caesarean section has a high incidence rate. In 2013 it was reported that there are 25,3% rates of all cases of labor in a hospital. Currently, in the hospital there are patients as participants of the national health insurance or Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) and non JKN. The study aims to determine the average actual unit cost of caesarean section, the difference between the actual unit cost of JKN participants and INA-CBG’s claims, and the difference between actual unit cost of JKN and non JKN participants, also the pattern of antibiotics and analgesics used in hospitals in Pekajangan.
This study used a sample with simple random sampling design that qualified in inclusion criteria. This study evaluated the actual unit cost of caesarean section on JKN and non-JKN participants in 2015 who underwent inpatient care with treatment classes I, II and III at one of a hospital in Pekajangan. The difference in actual unit costs of JKN participant with INA-CBG’s claims by the Independent Sample T-Test and Paired Samples Tests for analysis the differences actual unit cost of JKN with non-JKN participant and descriptive analysis for patterns of antibiotic and analgesic use.
The results showed that in class therapy 1, with claimed cost of INA-CBG's O-6-10-I, O-6-10-II, and O-6-10-III were Rp 5,631,000, Rp 6,213,800, and Rp 6,517,300, with average actual unit cost are Rp 6,026,755 (p=0,001), Rp 7,859,922 (p=0,143), and Rp 8,262,833 (p=1, 00). In class 2, the cost of INACBG's on O-6-10-I, O-6-10-II, and O-6-10-III claims are Rp 4,826,600, Rp 5.326.100, and Rp 5,586,200 with the average actual unit cost, Rp 5.286.904 (p = 0,003), Rp 5,724,867 (p =0,004), and Rp 6,267,101 (p=0,115). In class 3, the cost of INACBG's O-6-10-I, O-6-10-II, and O-6-10-III claims are Rp 4,022,100, Rp 4,438,400, and Rp 4,655 .200,00, with average actual unit cost Rp 4,306,238 (p=0,00), Rp 4,745,696 (p=0,027), and Rp 6,715,103 (p=0,164). While for non JKN, in class 1 the average actual unit cost in JKN participant is Rp 6,481,091 and non-JKN is Rp 7.121.122 (p = 0,187). In class 2, the average actual unit cost of JKN is Rp 5,499,735 and non-JKN is Rp 5,501,824 (p=0.325). In class 3, the average actual cost of JKN patients was Rp 4,633,970 and non JKN is Rp 4,538,025 (p=0,572). The highest pattern of drug use in prophylactic antibiotics was cefotaxime in all classes (1, 2, and 3) in JKN participants (96%, 77%, 84%) and non-JKN (37.5%, 69%, 75% ). The highest postoperative antibiotics is amoxicillin, in JKN participants (58%, 74%, and 77%) and non-JKN (65%, 90%, 76%). Ketorolac is the highest of perioperative analgesics, in JKN participants (49%, 51%, 56%) and non-JKN (41%, 50%, 56%). And the highest postoperative analgesics is ketoprofen, on JKN patients (35%, 40%, 28%) and non JKN (35%, 48%, 40%). It can be concluded that the actual unit cost of patients caesarean section higher than INA-CBG's claims, in class 1 and 2, the differences is not significant and grade 3 is significant, and the average actual unit cost of non-JKN participants is higher than that of JKN participants with no significant difference. The highest drug use in prophylactic antibiotics is cefotaxime, postoperative antibiotics is amoxicillin, perioperative analgesics is ketorolac and postoperative analgesics is ketoprofen. | en_US |
dc.description.abstract | Sectio caesarea memiliki angka insidensi yang tinggi, pada tahun 2013 dilaporkan ada 25,3% kejadiaan dari semua kasus persalinan di suatu rumah sakit. Saat ini, di rumah sakit terdapat pasien sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan non-JKN. Penelitian betujuan untuk mengetahui rata-rata biaya riil sectio caesarea, perbedaan antara biaya riil peserta JKN dengan tarif INA-CBG’s dan perbedaan antara biaya riil paserta JKN dan non JKN, serta pola penggunaan antibiotik dan analgesik di salah satu rumah sakit swasta di Pekajangan.
Penelitian ini menggunakan sampel merupakan hasil sampling dengan desain proportionate stratified random sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian ini melakukan analisis biaya riil sectio caesarea pada peserta JKN dan non-JKN pada tahun 2015 yang menjalani rawat inap dengan kelas perawatan I, II, dan III di salah satu rumah sakit swasta di Pekajangan. Analisis selanjutnya, perbedaan biaya riil pasien JKN dengan tarif INA-CBG’s dengan metode Independent Sample T-Test dan Paired Samples Tests untuk analisis perbedaan biaya riil pasien JKN dengan non-JKN serta analisis deskriptif untuk pola penggunaan antibiotik dan analgetik.
Hasil penelitian menunjukan pada kelas I, kode O-6-10-I, O-6-10-II, dan O-6-10-III tarif INA-CBG’s adalah Rp 5.631.000,00, Rp 6.213.800,00, dan Rp 6.517.300,00 dengan rata-rata biaya riil Rp 6.026.755,00 (p=0,001), Rp 7.859.922,00 (p=0,143), dan Rp 8.262.833,00 (p=1,00). Pada kelas 2, biaya klaim INACBG’s O-6-10-I, O-6-10-II, dan O-6-10-III adalah Rp 4.826.600,00; Rp 5.326.100,00; dan Rp 5.586.200,00 sedangkan rata-rata biaya riilnya, Rp 5.286.904,00 (p=0,003), Rp 5.724.867,00 (p=0,004), dan Rp 6.267.101,00 (p=0,115). Pada kelas 3, pada biaya klaim INACBG’s O-6-10-I, O-6-10-II, dan O-6-10-III adalah Rp 4.022.100,00, Rp 4.438.400,00, dan Rp 4.655.200,00, dengan rata-rata biaya riil Rp 4.306.238 (p=0,00), Rp 4.745.696,00 (p=0,027), dan Rp 6.715.103,00 (p=0,164). Sedangkan hasil analisis perbedaan biaya riil pasien JKN dengan non-JKN, pada kelas 1 rata-rata biaya riil pada pasien JKN Rp 6.481.091,00 dan pasien non-JKN Rp 7.121.122,00 (p=0,187). Pada kelas 2 rata-rata biaya riil pasien JKN Rp 5.499.735 dan pasien non-JKN Rp 5.501.824,00 (p=0,325). Pada kelas 3, rata-rata biaya riil pasien JKN Rp 4.633.970 dan non JKN Rp 4.538.025 (p=0,572). Pola penggunaan obat paling tinggi pada antibiotik profilaksis adalah cefotaxime pada semua kelas (1, 2, dan 3) pada peserta JKN (96%, 77%, 84%) dan pasien non-JKN (37,5%, 69%, 75%). Pada antibiotik pascabedah adalah amoksisilin pada pasien JKN (58%, 74%, dan 77%) dan non-JKN (65%, 90%, 76%). Pada analgetik perioperatif adalah ketorolac, pasien JKN (49%, 51%, 56%) dan non-JKN. Dan analgetik pascaoperatif adalah ketoprofen pasien JKN (35%, 40%, 28%) dan non-JKN (35%, 48%, 40%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa biaya riil pasien sectio caesarea lebih besar dari klaim INA-CBG’s, pada kelas 1 dan 2 perbedaan bermakna dan kelas 3 perbedaan tidak bermakna, serta rata-rata biaya riil pasien non JKN lebih besar dari pada pasien peserta JKN dengan perberbedaan tidak bermakna. Penggunaan obat tertinggi adalah cefotaxime pada antibiotik profilaksis, amoksisilin pada antibiotik pascabedah, ketorolac pada analgesik perioperatif dan ketoprofen pada analgesik pascaoperatif. | en_US |