View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Master Thesis
      • Master of Islamic Studies
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Master Thesis
      • Master of Islamic Studies
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      PERBANDINGAN KONSEP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN MANUSIA DALAM PSIKOSOSIALANTARA TEORI ERIK H. ERIKSON DAN IBN KHALDUN

      Thumbnail
      View/Open
      BAB I (176.3Kb)
      BAB II (128.3Kb)
      BAB III (199.1Kb)
      BAB IV (39.58Kb)
      BAB V (28.67Kb)
      COVER (19.17Kb)
      DAFTAR PUSTAKA (23.00Kb)
      HALAMAN JUDUL (205.9Kb)
      Date
      2017-01-20
      Author
      OLI'I, JULIANTO
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan terori perkembangan kepribadian Erik H. Erikson. (2) mendeskripsikan teori perkembangan Kepribadian Ibn Khaldun. (3) mendeskripsikan perbedaan dan persamaan teori Erika H. Erikson dan Ibn Khaldun. (4) mendeskripsikan apa kontribusi teori perkembangan kepribadian Erik H. Erikson dan Ibnu Khaldun terhadap Psikologi Pendidikan Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Datadata yang di ambil dari kepustakaan, berupa data primer dan sekunder, data primer berupa buku karangan Erik H. Erikson dan Ibnu Khaldun dan data sekunder berupa buku-buku pendukung. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan ada delapan tahap perkembangan kepribadian manusia dalam konsep Erikson yaitu: (1) Bayi: Rasa Percaya versus Rasa TidakPercaya.(2) Kanak-kanak Awal: Otonomi versus Rasa Malu dan Ragu, (3) Usia Prasekolah: Inisiatif versus Rasa Bersalah. (4) Usia Sekolah: Kegigihan versus Inferioritas. (5) Remaja: Identitas versus Kebingungan Peran. (6) Dewasa Muda: Keintiman versus Isolasi. (7) Dewasa, Generativitas versus Stagnasi. (8) Usia Senja, Integritas Ego versus Rasa Putus Asa. Berbeda dengan Erikson Ibn Khaldun beranggapan bahwa Manusia terdiri dari dua bagian, yaitu jasmani dan spiritual, masing-masing dilengkapi dengan potensi-potensi lewat indera-indera. Indera-indera ini disebut dengan indera dalam (Internal sense) dan indera luar (external sense).Pertama, Indera dalam (internal Sense) terdiridari: (1) Common sense (al-hiss almusytharak). (2) Imajinasi (alkhayali. (c) Mengira-ngira (al-hiss al-wahmi). (d) Menghafal (al-Hifdz). (e) Pemikiran (al-mufakkirah). Kedua, Indera luar (external sense) terdiridari: (1) Penglihatan. (2) Pendengaran. (3) Pengecap.(4) Peraba. (5) Pembau. Disamping kelima komponen indera luar terdapat indera-indera lainnya seperti. (1) Kinasesthesis. (2) Indera keseimbangan. kedua konsep yang dikemukakan oleh Erik H. erikson dan Ibn khaldun secara keseluruhan bahwa keduaanya menunjukan titik utama dari pembentukan kepribadian manusial adalah, agama, budaya, dan Sosial masyarakat yang menjadi factor utama yang mendominasi perkermbangan kepribadian manusia itu sendiri, organisasi masyarakat menjadi suatu keharusan bagi manusia. Tanpa organisasi itu eksistensi manusia tidak akan sempurna.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/10715
      Collections
      • Master of Islamic Studies

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV