dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini untuk: (1) mengetahui persepsi guru PAI tentang
penilaian sikap yang dilakukan pada Kurikulum 2006 di SMPN kecamatan Turi
dan Sleman. (2) mengetahui persepsi guru PAI tentang penilaian sikap yang
dilakukan pada Kurikulum 2013 di SMPN kecamatan Turi dan Sleman. (3)
mengetahui praktik pelaksanaan penilaian sikap yang dilakukan pada Kurikulum
2006 di SMPN kecamatan Turi dan Sleman. (4) mengetahui praktik pelaksanaan
penilaian sikap yang dilakukan pada Kurikulum 2013 di SMPN kecamatan Turi
dan Sleman. (5) membandingkan kelebihan dan kekurangan pada penilaian sikap
yang dilakukan pada Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
Jenis penelitian yang ditulis di sini adalah menggunakan penelitian
deskriptif kualitatif. Adapun lokasi yang peneliti pilih adalah SMP Negeri wilayah
Kecamatan Turi dan Kecamatan Sleman. Teknik pengumpulan data, ditulis
menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan: (1) Penilaian sikap dalam
kurikulum 2006 melibatkan semua guru mata pelajaran untuk menilai sikap
peserta didik tidak hanya terbatas oleh beberapa guru saja. (2) Praktik pelaksanaan
penilaian sikap pada kurikulum 2006 mengedepankan observasi atau pengamatan
pada sikap yang ditunjukan oleh peserta didik yang menggunakan beberapa
metode yaitu observasi, lembar Istiqomah, jurnal kasus. (3) Penilaian sikap pada
kurikulum 2013 lebih sistematis dan lebih obyektif karena metode yang
digunakan pada penilaian sikap ini lebih menekankan kejadian-kejadian yang ada
dilapangan baik pada saat pembelajaran maupun diluar pembelajaran. (4) Praktik
pelaksanaan penilaian sikap pada Kurikulum 2013 menggunakan beberapa
metode yaitu observasi, jurnal, penilaian diri sendiri, penilaian antar teman. | en_US |