dc.description.abstract | Sungai Progo adalah sungai yang mengalir di Jawa Tengah dan D.I.
Yogyakarta. Sungai ini bersumber dari lereng Gunung Sumbing. Sungai Progo
merupakan salah satu sungai yang mempunyai pasokan sedimen berupa pasir
yang melimpah, Sedimen dapat menimbulkan keuntungan dan kerugian. Sedimen
berupa pasir dapat digunakan untuk bahan material pembangunan. Jika pasokan
sedimennya tidak seimbang maka akan menimbulkan bencana degradasi dan
agradasi sungai yang dapat menngerus jembatan dan tebing-tebing di sepanjang
bantaran sungai khususnya Sungai Progo.
Dalam analisis angkutan sedimen ini menggunakan metode pengujian
lapangan langsung dengan alat Helley Smith (WMO,1980). Penelitian ini
meninjau dua titik tinjau yaitu, Sungai Progo pada Jembatan Kebon Agung I dan di
Jembatan Bantar pada bulan Maret (Musim Penghujan). Metode
pengujiannya dilaksanakan pada hulu jembatan, lama pengujian yaitu 120 menit
untuk setiap penampang sungai dilakukan tiga kali pengambilan data, yaitu 1/4 ,
1/2 , 3/4 dari lebar sungai.
Jenis sedimen untuk kedua titik tinjau adalah Sandy Silt, dengan nilai 2,6738
dan 2,6954. Nilai angkutan sedimen yaitu Jembatan Bantar dengan debit 158,727
m3/detik 27,681 ton/hari, debit 99,647 m3/detik 17,314 ton/hari dan debit 110,115
m3/detik 23,821 ton/hari Sedangkan pada Jembatan Kebon Agung I dengan debit
121,018 m3/detik 22,548 ton/hari, debit 145,446 m3/detik 66,506 ton/hari dan debit
213,281 m3/detik 153,760 ton/hari. Hubungan antara debit dengan kandungan
sedimen dasar untuk titik tinjau Bantar atau Kebon Agung I saling berkaitan secara
linier atau eksponensial nilainya adalah 0,87 dan 0,997. Apabila nilai Debit naik
maka nilai angkutan sedimenpun naik. Nilai ini disebut korelasi positif. | en_US |