ANALISA KONDISI KERUSAKAN LAPIS PERMUKAAN JALAN MENGGUNAKAN METODE PCI (STUDI KASUS : RUAS JALAN BLORA-CEPU)
Abstract
Pertumbuhan penduduk yang pesat dan tidak terkendali menyebabkan volume lalu lintas yang tinggi sehingga jalan terbebani oleh volume lalu lintas yang tidak sesuai dengan kapasitas kemudian menyebabkan penurunan mutu kualitas jalan. Penurunan mutu kualitas jalan disebabkan oleh kerusakan pada lapisan perkerasan jalan dan apabila tidak segera ditangani akan menyebabkan kerusakan yang semakin besar dan parah. Pada keadaan ini diperlukan suatu tindakan perbaikan agar kondisi perkerasan jalan kembali ke tingkat pelayanan dan sesuai dengan umur layannya.
Metode Pavement Condition Index (PCI) dikembangkan untuk mengidentifikasi kerusakan permukaan jalan berdasarkan hasil survey kondisi jalan, sehingga dapat diketahui penanganan perbaikan yang tepat dan efisien pada studi kasus ruas jalan Blora-Cepu. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung dengan pengukuran kerusakan jalan seperti panjang, lebar, serta kedalaman untuk selanjutnya dilakukan identifikasi jenis dan tingkat kerusakannya. Metode PCI menghasilkan nilai berdasarkan perhitungan untuk setiap unit kerusakan jalan sehingga dapat diputuskan jenis penanganan dan pemeliharaannya. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh kerusakan jalan pada ruas jalan Blora – Cepu sta.144+500 s/d 148+500 antara lain retak kulit buaya, retak kotak-kotak, cekungan, keritin, amblas, retak pinggir, pinggir turun vertikal, retak memanjang/ melintang, tambalan, pengausan agregat, lubang, mengembang/ jembul dan pelepasan butiran. Pada sta.144+500 s/d sta.145+500 mempunyai indeks PCI sebesar 35,83 % yang tergolong jelek (poor), sta.145+500 s/d sta.146+500 sebesar 73,69 % tergolong sangat bagus (very good), sta.146+500 s/d sta.147+500 sebesar 71,89 % tergolong sangat bagus (very good) , dan untuk sta.147+500 s/d sta.148+500 sebesar 56,89 % yang berarti dalam keadaan baik (good).