ANALISA MODEL FISIK TERHADAP GERUSAN LOKAL PADA PILAR JEMBATAN (STUDI KASUS : PILAR KASUS DAN PILAR TAJAM PADA ALIRAN SUPERKRITIK)
Abstract
Dengan adanya pilar diatas sungai maka, aliran air akan terganggu yang
semula aliran tersebut lurus, menjadi berubah setelah adanya pilar. Hal ini, dapat
mempengaruhi gerusan dan pola gerusan yang akan terjadi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola gerusan dan pola aliran di
sekitar pilar, sehingga diharapkan mampu menjadi acuan dalam perencanaan
bentuk pilar jembatan nantinya. Pada penelitian ini dibuat Pemodelan Fisik di
Laboratorium Keairan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bentuk pilar yang digunakan dalam kajian yaitu pilar dengan bentuk kapsul dan
tajam
Hasil analisis pada pilar tajam kecepatan aliran tertinggi 0,5640 m/s di bagian
hulu dan kecepatan aliran disekitar pilar tertinggi 0,8467 m/s, dengan kedalaman
gerusan pada pilar tajam bagian depan sebesar 20 mm, dengan sisi kiri dan kanan
pilar sedalam 33 mm serta pada sisi belakang sebesar 15 mm, awal gerusan
dimulai 2 cm di depan pilar, gerusan melebar sepanjang 4 cm di kanan dan kiri
pilar kemudian terus melebar bergerak hingga ke hilir pilar sejauh 31cm pada sisi
kiri dan 41 cm pada sisi kanan. Pada daerah belakang pilar sepanjang 20 cm di
bagian tengah pengaruh gerusan membentuk timbunan sedimen. Pada pilar kapsul
kecepatan aliran tertinggi 0,4989 m/s di bagian hulu dan kecepatan aliran di
sekitar pilar tertinggi 0,5731 m/s dengan kedalaman gerusan pada pilar kapsul
bagian depan sedalam 33 mm, dengan sisi kiri dan kanan pilar sedalam 33 mm
serta pada sisi belakang sedalam 10 mm, awal gerusan dimulai 2,5 cm di depan
pilar, gerusan melebar sepanjang 5,5 cm di kanan dan 2 cm di kiri pilar kemudian
terus melebar bergerak hingga ke hilir pilar sejauh 37 cm pada sisi kiri dan 38 cm
pada sisi kanan. Pada daerah belakang pilar sepanjang 22 cm di bagian tengah
pengaruh gerusan membentuk timbunan sedimen.