Show simple item record

dc.contributor.advisorAGUS SETYO MUNTOHAR
dc.contributor.advisorANITA WIDIANTI
dc.contributor.authorKHATIMAH, NOCHYZA HUSNUL
dc.date.accessioned2017-06-21T07:38:49Z
dc.date.available2017-06-21T07:38:49Z
dc.date.issued2017-03-12
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11235
dc.descriptionTanah lempung ekspansif mempunyai potensi pengembangan atau penyusutan yang tinggi oleh pengaruh perubahan kadar air. Tanah lempung ekspansif akan menyusut bila kadar air berkurang, dan sebaliknya akan mengembang bila kadar air bertambah. Pada penelitian ini perbaikan tanah menggunakan metode elektrokinetik. Tanah lempung ekspansif dipadatkan kedalam kotak uji dengan volume tanah 40 cm x 20 cm x 15 cm dan diisi dengan tanah yang dipadatkan pada kondisi MDD dan OMC. Elektroda yang digunakan besi stainless pada anoda dan tembaga pada katoda. Benda uji direndam dengan air selama 4 hari, kemudian arus DC sebesar 12 volt di terapkan pada anoda dan katoda yang diamati selama periode. Pengembangan tanah juga diamati tanpa proses elektrokinetik. Setelah selesai, benda uji diperlakukan dalam 3 kondisi, yaitu 3 hari pengeringan diikuti 1 hari perendaman (benda uji A), 2 hari pengeringan diikuti 1 hari perendaman (benda uji B), dan 1 hari pengeringan diikuti 1 hari perendaman (benda uji C). Kondisi ini menujukan pengembangan pasca elektrokinetik. Hasil pengujian menunjukan tanah yang diberi perlakuan elektrokinetik mengalami perubahan pengembangan yang lebih kecil dibandingkan tanpa proses elektrokinetik. Pengeringan selama 1 hari dan 2 hari pasca elektrokinetik mampu menjaga pengembangan tanah yang tidak terlalu besar, sedangkan pasca elektrokinetik 3 hari tanah mengembang cukup besar.en_US
dc.description.abstractTanah lempung ekspansif mempunyai potensi pengembangan atau penyusutan yang tinggi oleh pengaruh perubahan kadar air. Tanah lempung ekspansif akan menyusut bila kadar air berkurang, dan sebaliknya akan mengembang bila kadar air bertambah. Pada penelitian ini perbaikan tanah menggunakan metode elektrokinetik. Tanah lempung ekspansif dipadatkan kedalam kotak uji dengan volume tanah 40 cm x 20 cm x 15 cm dan diisi dengan tanah yang dipadatkan pada kondisi MDD dan OMC. Elektroda yang digunakan besi stainless pada anoda dan tembaga pada katoda. Benda uji direndam dengan air selama 4 hari, kemudian arus DC sebesar 12 volt di terapkan pada anoda dan katoda yang diamati selama periode. Pengembangan tanah juga diamati tanpa proses elektrokinetik. Setelah selesai, benda uji diperlakukan dalam 3 kondisi, yaitu 3 hari pengeringan diikuti 1 hari perendaman (benda uji A), 2 hari pengeringan diikuti 1 hari perendaman (benda uji B), dan 1 hari pengeringan diikuti 1 hari perendaman (benda uji C). Kondisi ini menujukan pengembangan pasca elektrokinetik. Hasil pengujian menunjukan tanah yang diberi perlakuan elektrokinetik mengalami perubahan pengembangan yang lebih kecil dibandingkan tanpa proses elektrokinetik. Pengeringan selama 1 hari dan 2 hari pasca elektrokinetik mampu menjaga pengembangan tanah yang tidak terlalu besar, sedangkan pasca elektrokinetik 3 hari tanah mengembang cukup besar.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFT UMYen_US
dc.subjectTanah lempung ekspansif, stabilisasi tanah, elektrokinetik, pengembangan, pengeringan, kadar air.en_US
dc.titlePENGEMBANGAN TANAH LEMPUNG EKSPANSIF PASCA PERBAIKAN DENGAN METODE ELEKTROKINETIKen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record