dc.contributor.author | SARI, ADELLA PRATITA | |
dc.date.accessioned | 2017-07-04T01:38:29Z | |
dc.date.available | 2017-07-04T01:38:29Z | |
dc.date.issued | 2017-05-17 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11280 | |
dc.description | Banyaknya produksi dan penggunaan styrofoam pada pembungkus
makanan sehingga memicu banyaknya limbah. Untuk itu pemanfaatan limbah
styrofoam yang tidak bisa hancur hingga 100 tahun kedepan harus dilakukan
dengan cerdas mengingat bahan styrofoam yang ringan serta gangguan estetika
yang timbul karena disebabkan oleh limbah yang terjadi apabila tidak dikelola
secara baik dan benar. Oleh karena itu diperlukan usaha untuk memanfaatkan
limbah tersebut menjadi sesuatu yang lebih berguna. Styrofoam bersifat
thermoplastic jika dipanaskan akan menjadi lunak dan mengeras kembali jika
sudah dingin, diharapkan styrofoam dapat digunakan sebagai alternative
subtitusi pada aspal untuk membuat perkerasan yang lebih kuat.
Pada penelitian ini styrofoam digunakan sebagai bahan pengganti aspal
penetrasi 60/70 pada campuran HRS – Wearing Course dengan kadar aspal
optimum sebesar 6%, 6,5%, 7%, dan 7,5% dan kadar styrofoam yang di uji
sebesar 0%, 6,5%, 7,5%, 8,5%, dan 9,5% dengan metode Marshall yang
dilakukan di laboratorium teknik sipil UMY.
Dari hasil penelitian didapatkan nilai penetrasi, titik lembek, kepadatan,
stabilitas, MQ dan VFA cenderung menurun seiring bertambahnya kadar
styrofoam. KAO yang memenuhi spesifikasi untuk modifikasi adalah campuran
HRS-WC dengan kadar aspal 6,5%. Sementara nilai berat jenis, VITM dan VMA
semakin meningkat seiring bertambahnya kadar styrofoam. Untuk nilai yang
tidak memenuhi persyaratan yaitu nilai kelelehan pada pada styrofoam
cenderung tidak stabil, Nilai VITM pada kadar Styrofoam 7,5%, 8,5% dan 9,5%
karena syarat pada Spesifikasi Umum Edisi 10 (Revisi 3) nilai VITM yaitu
antara rentang 4-6%, dan nilai VFA pada kadar styrofoam 8,5% dan 9,5% tidak
memenuhi syarat Bina Marga karena nilai VFA kurang dari 65%. | en_US |
dc.description.abstract | Banyaknya produksi dan penggunaan styrofoam pada pembungkus
makanan sehingga memicu banyaknya limbah. Untuk itu pemanfaatan limbah
styrofoam yang tidak bisa hancur hingga 100 tahun kedepan harus dilakukan
dengan cerdas mengingat bahan styrofoam yang ringan serta gangguan estetika
yang timbul karena disebabkan oleh limbah yang terjadi apabila tidak dikelola
secara baik dan benar. Oleh karena itu diperlukan usaha untuk memanfaatkan
limbah tersebut menjadi sesuatu yang lebih berguna. Styrofoam bersifat
thermoplastic jika dipanaskan akan menjadi lunak dan mengeras kembali jika
sudah dingin, diharapkan styrofoam dapat digunakan sebagai alternative
subtitusi pada aspal untuk membuat perkerasan yang lebih kuat.
Pada penelitian ini styrofoam digunakan sebagai bahan pengganti aspal
penetrasi 60/70 pada campuran HRS – Wearing Course dengan kadar aspal
optimum sebesar 6%, 6,5%, 7%, dan 7,5% dan kadar styrofoam yang di uji
sebesar 0%, 6,5%, 7,5%, 8,5%, dan 9,5% dengan metode Marshall yang
dilakukan di laboratorium teknik sipil UMY.
Dari hasil penelitian didapatkan nilai penetrasi, titik lembek, kepadatan,
stabilitas, MQ dan VFA cenderung menurun seiring bertambahnya kadar
styrofoam. KAO yang memenuhi spesifikasi untuk modifikasi adalah campuran
HRS-WC dengan kadar aspal 6,5%. Sementara nilai berat jenis, VITM dan VMA
semakin meningkat seiring bertambahnya kadar styrofoam. Untuk nilai yang
tidak memenuhi persyaratan yaitu nilai kelelehan pada pada styrofoam
cenderung tidak stabil, Nilai VITM pada kadar Styrofoam 7,5%, 8,5% dan 9,5%
karena syarat pada Spesifikasi Umum Edisi 10 (Revisi 3) nilai VITM yaitu
antara rentang 4-6%, dan nilai VFA pada kadar styrofoam 8,5% dan 9,5% tidak
memenuhi syarat Bina Marga karena nilai VFA kurang dari 65%. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | FT UMY | en_US |
dc.subject | HRS-WC, Limbah Padat, Marshall, Styrofoam. | en_US |
dc.title | PENGARUH PENGGUNAAN STYROFOAM SEBAGAI PENGGANTI ASPAL PENETRASI 60/70 DENGAN KADAR 0%, 6,5%, 7,5%, 8,5%, DAN 9,5% PADA CAMPURAN HRS-WC | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
F T
299 | en_US |