dc.contributor.advisor | YAMIN, M. NURUL | |
dc.contributor.author | KURNIA, ZULMI ARUM | |
dc.date.accessioned | 2017-07-05T05:54:27Z | |
dc.date.available | 2017-07-05T05:54:27Z | |
dc.date.issued | 2017-05-15 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11349 | |
dc.description | This research aimed to find out the news content about the Peaceful Action 212 on online media Kompas.com and Republika online as well as to compare the news framing between both media. This research was a descriptive qualitative research of which data analysis used framing model by Robert N. Entman. The data were collected through documentation. The data analysis method included data reduction, data presentation and data conclusion. Based on the analysis result, there were three issues in the news on Kompas.com and Republika online that were (1) The attendance of President and Vice President in Friday Prayer together, (2) Prayer together was conducted in orderly, peaceful and no littering, (3) The legal process of Non-Active Governor Basuki Tjahaja Purnama related to the blasphemy case. The problem identification by Kompas.com and Republika online in their news was blasphemy. The causal interpretation of the news in Kompas.com was due to Governor Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) related to the blasphemy. While the causeal interpretation in Republika Online was due to the Non-active Governor Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). The people demanded the governor to be legally processed. There was circumspection to Ahok’s candidacy on the gubernatorial election in Jakarta 2017, thus the legal process of the case was suspended. The moral evaluation in Kompas.com depicted that the people had to be patient in encountering the case. The moral evaluation as depicted in Republika Online was invitation to keep the unity which is usually done by the Muslim society. The treatment recommendation in Kompas.com was to entrust the police to process the justly. Meanwhile, in Republika Online, the treatment recommendation was to entrust the case to the court and expected that Ahok could be arrested due to the blasphemy case. | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui isi pemberitaan mengenai aksi damai bela islam 212 pada media online Kompas.com, dan untuk mengetahui isi pemberitaan mengenai aksi damai bela islam 212 pada media online Republika Online, serta menjelaskan perbandingan framing antara media online Kompas.com dan Republika Online terhadap pemberitaan aksi damai bela islam 212. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, analisis data menggunakan framing model Robert N. Entman. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi. Metode analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini terdapat 3 isu yang ada dalam pemberitaan Kompas.com dan Republika Online. Tiga isu tersebut yakni (1) Kehadiran Presiden dan Wakil Presiden Dalam Aksi Doa Bersama, (2) Aksi Doa Bersama yang Berjalan Tertib , Damai dan Aksi Tanpa Sampah, (3) Proses Hukum Oleh Gubernur Non-aktif Basuki Tjahaja PurnamaTerkait Kasus Penistaan Agama. Dalam pemberitaan Kompas.com pendefinisian masalah (problem identification) merupakan Kasus hukum penistaan agama. Sedangkan pada Republika Online pendefinisian masalah (problem identification) merupakan Kasus hukum penistaan agama. Dalam sumber permasalahan (causal interpretation) pmeberitaan tersebut Kompas.com menuliskan Disebabkan oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait penistaan agama. Pada Republika Online sumber masalah (causal interpertation) Disebabkan oleh Gubernur non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Keinginan umat untuk menindak lanjuti proses hukum. Karena adanya kekhawatiran terhadap pencalonan Ahok pada Pilkada Jakarta 2017. Sehingga kasus tersebut ditunda-tunda proses hukumannya. Pada nilai moral (moral evaluation) pemberitaan tersebut Kompas.com menuliskan Masyarakat harus sabar dalam menyikapi kasus tersebut. Pada Republika Online nilai moral (moral evaluation) yakni Ajakan untuk mengajak keutuhan dan kebinekaan merupakan hal yang selalu dilakukan oleh kaum muslim. Dan dalam menekankan penyelesaian (treatment recommendation) pemberitaan tersebut Kompas.com menuliskan Agar diserahkan kepada aparat penegak hukum dan diproses dengan adil. Pada Republika Online menekankan penyelesaian (treatment recommendation) Kasus tersebut dilimpahkan kepengadilan dan Ahok dapat ditahan terkait kasus penistaan agama. | en_US |
dc.publisher | FAI UMY | en_US |
dc.subject | Analisis framing, aksi damai bela islam, media online. framing analysis, peaceful action for Islam, online media | en_US |
dc.title | ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN MENGENAI “AKSI DAMAI BELA ISLAM 212” PADA MEDIA ONLINE KOMPAS.COM DAN REPUBLIKA ONLINE | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FAI
149 | en_US |