ELIT POTITIK LOKAL DALAM KONFLIK IBUKOTA DI KABUPATEN MOROWALI
dc.contributor.author | DARWIS, DARWIS | |
dc.date.accessioned | 2016-09-08T16:23:33Z | |
dc.date.available | 2016-09-08T16:23:33Z | |
dc.date.issued | 2015 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/1144 | |
dc.description.abstract | Konflik penempaTan ibukota di Kabupaten Morowali bulangsung kurang lebih lima tahun sejak berdiri sebagai daerah otonomi daerah baru di lndonesia berdasarkan undang-undang No' 51/1'999. Regutasi ini mengatur bahwa wilayah Bungku Tengah merupakan ibukota definitif Kabupaten Morowali. Wilayah Kolonodale yang ditetapkan sebagai ibukota sementata Selama kurang lebih lima tahun berfungsinya ibukota sementara di Kolonodale, pembangunan lebih terpacu di wilayah tercebut, sementara itu Bungku Tengah tidak mengalami percepatan pembangunan. Hal ini yang menjadi faktor penyebab terjadinya konflik. | |
dc.subject | Elit politik lokal, Konflik | |
dc.title | ELIT POTITIK LOKAL DALAM KONFLIK IBUKOTA DI KABUPATEN MOROWALI |
Files in this item
This item appears in the following Collection(s)
-
Jurnal AGRARIS
Jurnal AGRARIS adalah terbitan berskala ilmiah bidang agribisnis dan pembangunan pedesaan