ANALISIS UNIT COST PELAYANAN HEMODIALISIS DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DAN BERBASIS CLINICAL PATHWAY
Abstract
Latar belakang: awal tahun 2014 pemerintah mulai menerapkan program JKN
dengan mengikuti pembayaran sistem INA-CBG’s. sistem pembayaran ini
menyebabkan dampak terhadap pendapatan rumah sakit. unit cost pelayanan
Hemodialisis Rumah Sakit Islam Klaten dengan menggunakan metode
konvensional lebih besar dibanding tarif INA-CBG’s. Rumah Sakit harus
mengkaji kembali unit cost Hemodialisis dengan metode akutansi yang lebih
akurat, yaitu metode Activity Based Costing (ABC-Baker)
Metode: Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dan jenis data yang digunakan
adalah data kuantitatif. Metode analisis unit cost tindakan Hemodialisis selama
tahun 2015 secara agregat menggunakan metode modifikasi ABC-Baker.
Hasil: Unit cost tindakan Hemodialisis dengan jumlah tindakan sebesar 19.640
yang dihitung berdasarkan metode modifikasi ABC-Baker adalah Rp. 959.430
untuk penggunaan single-use dializer dan Rp. 806.721 untuk penggunaan re-used
dializer. Unit cost modifikasi ABC-Baker menghasilkan biaya yang lebih kecil
dibandingkan klaim INA-CBG’s sehingga mendapatkan selisih biaya sebesar Rp.
23.070 untuk single-use dan Rp. 175.779 untuk re-used
Kesimpulan: Terdapat selisih positif antara unit cost modifikasi ABC-Baker pada
tindakan Hemodialisis dengan klaim INA-CBG’s