dc.description.abstract | Pelanggaran terhadap tatatertib sekolah belakangan ini semakin mengkhawatirkan. Mulai dari siswa terlambat datang ke sekolah, tidak mengerjakan PR, berpakaian tidak sepantasnya, sampai pelanggaran yang serius misalnya, membuat keonaran di lingkungan sekolah, meninggalkan sekolah pada jam efektif tanpa seijin sekolah, merokok di lingkungan sekolah, tawuran antar sekolah, bahkan sampai pada perbuatan asusila. Untuk megatasi hal tersebut perlu diterapkan konseling kelompok dengan teknik client centered therapy.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan konseling kelompok dengan teknik client centered therapy.
Penelitian quasi eksperimental one group pretest and posttest ini mengambil sampel sebanyak 30 subjek dari siwa kelas VIII MTs Negeri 4 Sleman. Intrumen penelitian berupa seperangkat angket skala likert mengenahi sikap terhadap ketaatan tatatertib sekolah. Setelah melalui uji persyaratan analisis, data dianalisis dengan uji-t dengan bantuan SPSS.10.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan antara sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan layanan konseling kelompok dengan teknik client centered therapy. Hal ini ditunjukkan oleh hasil uji-t yang menunjukkan taraf signifikansi yang tinggi yaitu 3,084. Sementara itu untuk nilai t tabel untuk N = 30 dengan taraf signifikansi 95% hanya sebesar 0,683. Dengan demikian layanan konseling kelompok dengan teknik client centered therapy mampu meningkatkan ketaatan terhadap tatatertib sekolah. | en_US |