dc.contributor.author | ANNISA, FIRLY | |
dc.date.accessioned | 2017-07-27T08:31:03Z | |
dc.date.available | 2017-07-27T08:31:03Z | |
dc.date.issued | 2017-06-05 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12022 | |
dc.description.abstract | Bulan Ramadan 2017 kembali menyapa kaum Muslim sedunia. Berbagai ritual yang khas bulan ini mulai dilakukan umat muslim di dunia, tidak terkecuali umat Muslim Indonesia. Fenomena yang khas salah satunya adalah membagi takjil atau makanan pembuka untuk membatalkan puasa saat kumandang adzan Magrib tiba. Umat Muslim yang tidak ingin melewatkan momen berbagi takjil ini kemudian berbondong-bondong menyumbangkan tenaga, waktu atau uang untuk menghadirkan berbagai makanan tersebut.
Keyakinan dalam Islam bahwa ganjaran besar akan didapatkan apabila seseorang membagi makanan kepada para shoimin (orang yang berpuasa) untuk berbuka puasa. Adanya takjil menjadikan masjid-masjid penuh dengan kolak pisang, bubur kacang hijau, es buah segar atau kurma sebagai menu buka puasa.
Ramadan menjadi bulan berkah untuk semua, umat muslim diajak untuk berlomba-lomba memberikan bantuan dan sedekah yang terbaik kepada sesama umat Muslim yang membutuhkan. | en_US |
dc.description.sponsorship | UMY | en_US |
dc.publisher | Harian Jogja | en_US |
dc.subject | Hikmah Ramadan, Politik Makanan | en_US |
dc.title | RAMADAN DAN POLITIK MAKANAN | en_US |
dc.type | Article | en_US |