PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM PELAJARAN IBADAH DI SMP MUHAMMADIYAH 1 WATES
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui penerapan metode
cooperative learning tipe STAD untuk anak berkebutuhan khusus dalam pelajaran
ibadah, (2) mengetahui prestasi anak berkebutuhan khusus sebelum penerapan
metode cooperative learning tipe STAD pada pelajaran ibadah, (3) Untuk
mengetahui prestasi anak berkebutuhan khusus (ABK) setelah penerapan metode
cooperative learning tipe STAD dalam pelajaran ibadah, dan (4) untuk
mengetahui metode cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan prestasi
belajar anak berkebutuhan khusus dalam pelajaran ibadah.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 3
siklus. Subjek dalam penelitian ini yaitu 2 siswa berkebutuhan khusus. Penelitian
ini menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes untuk
pengumpulan data. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif
dan disertai dengan tabel dan angka untuk memudahkan dalam pengolahan data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Penerapan metode
cooperative learning tipe STAD dalam pelajaran ibadah pada anak berkebutuhan
khusus dimulai dari pembagian kelompok, penjelasan dari guru, kegiatan belajar
dalam tim, tes dan pemberian penghargaan kepada siswa. (2) Prestasi sebelum
penerapan metode cooperative learning tipe STAD dalam pelajaran ibadah pada
anak berkebutuhan khusus sangat rendah. Data menunjukkan bahwa siswa
tunagrahita tidak mau mengerjakan soal sebelum dilaksanakannya metode dan
siswa tunadaksa mendapatkan nilai 40. (3) Prestasi setelah penerapan metode
cooperative learning tipe STAD dalam pelajaran ibadah pada anak berkebutuhan
khusus meningkat. Pada siklus I mendapatkan nilai 20 dan bagi siswa tunadaksa
mendapatkan nilai 47. Hasil pada tindakan siklus II menunjukkan adanya
peningkatan yang cukup tinggi dengan perolehan skor penilaiaan kedua anak
berkebutuhan khusus mendapat nilai 60. Hasil siklus III kembali menunjukkan
peningkatan dan hasil penilaian kedua siswa berkebutuhan khusus telah mencapai
Kriteria Kentutasan Minimal (KKM) yaitu 75. (4) Dengan demikian, penerapan
metode cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar anak
berkebutuhan khusus pada pelajaran ibadah.