View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Medicine and Health Science
      • Department of Medical Education
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Medicine and Health Science
      • Department of Medical Education
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      HUBUNGAN ANTARA TEKANAN INTRAOKULER DENGAN BERAT BADAN BERLEBIH PADA KELOMPOK USIA 40 – 60 TAHUN

      Thumbnail
      View/Open
      COVER (185.7Kb)
      HALAMAN JUDUL (554.0Kb)
      HALAMAN PENGESAHAN (222.3Kb)
      ABSTRACT (224.7Kb)
      BAB I (306.8Kb)
      BAB II (385.9Kb)
      BAB III (279.8Kb)
      BAB IV (254.4Kb)
      BAB V (88.64Kb)
      DAFTAR PUSTAKA (94.13Kb)
      LAMPIRAN (487.7Kb)
      Date
      2016-12-27
      Author
      KHAIRUNNISA, QANITA
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Latar Belakang: Glaukoma merupakan suatu neuropati optik yang ditandai dengan pencekungan diskus optikus dan penyempitan lapang pandang yang disertai dengan peningkatan tekanan intraokuler yang merupakan faktor resiko terjadinya glaukoma. Glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua terbanyak setelah katarak di seluruh dunia. Peningkatan tekanan intraokuler dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya akumulasi lemak di dalam tubuh. Pada tahun 2013 WHO melaporkan bahwa 10% dari seluruh penduduk dunia mengalami obesitas. Studi ini diperlukan untuk menilai hubungan antara tekanan intraokuler dengan berat badan berlebih. Metode: Studi analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dilakukan terhadap 43 sampel penelitian dengan usia 40 – 60 tahun dengan melakukan pengukuran Indeks Massa Tubuh dan Tekanan Intraokuler dalam satu waktu. Analisa data dengan SPSS menggunakan uji korelasi Pearson untuk mengetahui tingkat signifikansi hubungan antara tekanan intraokuler dengan berat badan berlebih. Hasil: Pada penelitian ini dari jumlah 43 responden berusia 40 – 60 tahun didapatkan prevalensi berat badan berlebih sebesar 60,5% dengan IMT > 24,9 kg/m2 yang terdiri dari 41,8% overweight (IMT 25-29,9 kg/m2), 16,2% obesitas tingkat I (IMT 30-35 kg/m2), dan 2,3% obesitas tingkat III (IMT >35 kg/m2). Nilai rerata TIO pada penderita berat badan berlebih adalah 19,4 mmHg sedangkan nilai rerata TIO pada variabel kontrol adalah sebesar 14,9 mmHg. Uji korelasi menggunakan Pearson didapatkan adanya hubungan bermakna antara TIO dengan IMT (p=0,000) dengan nilai korelasi 0,656. Kesimpulan: Nilai TIO pada penderita berat badan berlebih lebih tinggi dairipada nilai TIO pada variabel kontrol. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tekanan intraokuler dengan berat badan berlebih pada kelompok usia 40 – 60 tahun.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12549
      Collections
      • Department of Medical Education

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV