View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Medicine and Health Science
      • Department of Medical Education
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Medicine and Health Science
      • Department of Medical Education
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      PENGARUH INFUSA BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L) TERHADAP ANGKA BAKTERI ISOLAT HEPAR MENCIT (Mus musculus) YANG DIINFEKSI Shigella dysenteriae

      Thumbnail
      View/Open
      COVER (175.4Kb)
      HALAMAN JUDUL (420.7Kb)
      HALAMAN PENGESAHAN (465.4Kb)
      ABSTRACT (166.1Kb)
      BAB I (477.8Kb)
      BAB II (403.4Kb)
      BAB III (303.9Kb)
      BAB IV (410.1Kb)
      BAB V (161.9Kb)
      DAFTAR PUSTAKA (393.1Kb)
      LAMPIRAN (486.9Kb)
      Date
      2016-12-30
      Author
      ASTRIAKA, LIDHAH SUTRAMANDEN
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Diare merupakan penyakit yang menyebabkan kematian balita sebesar 2,5 juta jiwa secara global setiap tahunnya. Shigella adalah salah satu penyebab utama diare di seluruh dunia. Shigella dysenteriae adalah bakteri batang gram negatif yang dapat menimbulkan infeksi dengan merusak epitel usus dan melakukan invasi ke jaringan di dekatnya seperti hepar. Resistensi Shigella terhadap berbagai jenis antibiotik sudah banyak ditemukan. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) mengandung senyawa aktif flavonoid, saponin dan triterpenoid yang mempunyai efek antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi infusa buah belimbing wuluh untuk mengobati diare yang disebabkan oleh bakteri Shigella dysenteriae. Penelitian ini merupakan eksperimen dengan rancangan post test only control group design. Sampel penelitian adalah 24 ekor Mus musculus galur Swiss jantan. Mencit dibagi dalam empat kelompok perlakuan, sebagai berikut; K1 kelompok kontrol negatif, K2 terapi nodiar, K3 terapi infusa 50% dan K4 terapi infusa 25%. Mencit diinfeksi Shigella dysenteriae 0,5 ml peroral pada hari ke-8 dan ke-12. Perlakuan diberikan selama 4 hari kemudian pada hari ke-17 dilakukan pemeriksaan angka bakteri pada hepar. Angka bakteri tertinggi 3.877 CFU/gr terdapat pada kelompok K2 dan angka bakteri terendah 1.527 CFU/gr terdapat pada K4. Hasil analisis menggunakan uji Kruskal-wallis dan uji Mann-whitney didapatkan nilai p>0,05. Infusa buah belimbing wuluh tidak mampu menurunkan angka bakteri isolat hepar mencit yang diinfeksi bakteri Shigella dysenteriae dan konsentrasi efektif infusa buah belimbing wuluh yang mampu menurunkan angka bakteri isolat hepar mencit yang diinfeksi bakteri Shigella dysenteriae lebih dari 50%.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12571
      Collections
      • Department of Medical Education

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV