| dc.contributor.advisor | AMRIYANTO, HUSNI | |
| dc.contributor.author | AGUSTIN, ENDRATNA KARTIKA | |
| dc.date.accessioned | 2017-08-12T03:49:24Z | |
| dc.date.available | 2017-08-12T03:49:24Z | |
| dc.date.issued | 2017-05-04 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12764 | |
| dc.description | Selama puluhan tahun, pariwisata terus tumbuh dan berkembang untuk menjadi salah sektor ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Pariwisata modern berhubungan erat dengan pembangunan termasuk semakin banyaknya destinasi wisata baru yang muncul. Dinamika seperti inilah yang kemudian membuat pariwisata menjadi sektor utama yang mendorong kemajuan sosio-ekonomi. Sri Lanka adalah negara yang perah mengalami konflik etnis antara Tamil dan Sinhala selama 26 tahun. Pemerintah sadar bahwa pariwisata dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan pasca konflik serta memperbaiki citra globalnya baik, baik sebagai destinasi pariwisata maupun sebagai sebuah negara.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan strategi utama Sri Lanka guna menarik lebih banyak pengunjung ke negara mereka dan menjadikan pariwisata sebagai sektor ekonomi baru setelah sektor pertanian mereka terpuruk akibat konflik. Sri Lanka memiliki dua strategi yang digunakan oleh pemerintah untuk mencapai tujuannya di bidang pariwisata. Pertama, dengan mengembangkan destinasi baru di wilayah timur Sri Lanka karena pemerintah menetapkan segmen wisata baru, yang merupakan turis kelas atas. Kedua adalah melalui promosi baik di dalam negeri maupun di luar negeri. | en_US |
| dc.description.abstract | Over the decades, tourism has experienced continued growth and deepening diversification to become one of the fastest growing economic sector in the world. Modern tourism in closely linked to development and encompasses a growing number of new destinations. These dynamics have turned tourism into a key driver for socio-economic progress. Sri Lanka is country that experienced a 26-year conflict between Tamil and Sinhala. Government realized that tourism could contribute significantly to improve its post-conflict reconstruction and improve its global image as a completely new tourism destination and as a new country. Government of Sri Lanka realized the fact when tourist arrivals for significantly increase after conflict.
This research aim is to explain Sri Lanka main strategy in order to attract more visitors to their country and make tourism as new economic sector after their agriculture sector has collapsed due to conflict. Sri Lanka has two strategies used by the government to achieve its goals in tourism. First is by developing new destination in eastern area of Sri Lanka as the government set new tourist segment, which is high-end tourist. Second is through the promotion both domestically and internationally. | en_US |
| dc.publisher | FISIP UMY | en_US |
| dc.subject | cultural diplomacy, government, strategy, Sri Lanka, tourism, diplomasi kebudayaan, pemerintah, strategi, Sri Lanka, pariwisata | en_US |
| dc.title | STRATEGI PEMERINTAH SRI LANKA DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA SEBAGAI SUMBER EKONOMI BARU PASCA KONFLIK ETNIS TAMIL DAN SINHALA | en_US |
| dc.type | Thesis
SKR
FISIP
018 | en_US |
