dc.contributor.author | ROSYIDI, SRI ATMAJA P. | |
dc.contributor.author | SOEBANDONO, BAGUS | |
dc.contributor.author | PRIYO, MANDIYO | |
dc.contributor.author | WIDIANTI, ANITA | |
dc.date.accessioned | 2017-08-31T17:11:10Z | |
dc.date.available | 2017-08-31T17:11:10Z | |
dc.date.issued | 2017-05-16 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/14302 | |
dc.description | Menurut SNI 2451:2008 Pilar jembatan sederhana adalah suatu konstruksi beton bertulang menumpu di atas fondasi tiang-tiang pancang dan terletak di tengah sungai atau yang lain yang berfungsi sebagai pemikul antara bentang tepi dan bentang tengah bangunan atas jembatan. Pilar jembatan merupakan bagian jembatan yang berhubungan secara langsung dengan sungai. Pilar jembatan berfungsi sebagai tumpuan penyalur beban. Terdapat berbagai macam pilar yang digunakan sebagai penyalur beban jembatan. Pemilihan jenis pilar umumnya ditentukan dari analisis kekuatan, analisis ekonomi, analisis lingkungan. Pada kenyataannya banyak terjadi keruntuhan pada jembatan. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti beban yang dipikul jembatan melebihi batas maksimum yang telah ditentukan, bencana alam, perubahan morfologi sungai akibat adanya fenomena gerusan lokal di sekitar pilar jembatan .Penelitian gerusan lokal pada pilar jembatan ini perlu dipelajari untuk mengetahui bentuk pilar jembatan yang dapat meminimalisasi gerusan lokal yang diharapkan mampu menjadi dasar dalam perencanaan dan perancangan bentuk pilar jembatan. Pada penelitian ini, simulasi dibuat dengan flume yang telah dimodelkan di laboratorium dengan kajian bentuk pilar kapsul dan pilar tajam. | en_US |
dc.description.abstract | Pilar jembatan merupakan konstruksi beton bertulang menumpu di atas fondasi tiang-tiang pancang dan terletak di tengah sungai atau yang lain yang berfungsi sebagai pemikul antara bentang tepi dan bentang tengah bangunan atas jembatan. Pilar jembatan merupakan bagian jembatan yang berhubungan secara langsung dengan sungai yang dapat menyebabkan perubahan pola aliran sehingga dapat terjadi gerusan lokal.
Penelitian ini dilakukan di laboratorium dengan simulasi model fisik dengan lebar saluran 0,46 m, panjang saluran 5,0 m dan tinggi 0,4 m dengan kondisi aliran subkritik dan superkritik. Debit yang digunakan sebesar 0,0044 m3/detik., dan didapatkan kedalaman aliran 0,0245 m. Pada dasar saluran digunakan material berupa pasir dengan ukuran diameter 0,975 mm.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola gerusan yang terjadi disekitar pilar mengikuti bentuk pilar. Kedalaman gerusan maksimum terjadi disekitar dinding pilar dan terjadi kenaikan elevasi di bagian hulu (sedimentasi). | en_US |
dc.subject | Studi hidraulika, gerusan, pilar | en_US |
dc.title | STUDI HIDRAULIKA GERUSAN LOKAL PADA PILAR DENGAN MODEL FISIK | en_US |
dc.type | Article | en_US |