Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorRACHMALINA, AMELIA NUR
dc.date.accessioned2017-09-02T06:18:57Z
dc.date.available2017-09-02T06:18:57Z
dc.date.issued2017-04-01
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/14332
dc.descriptionLatar belakang: Angka perokok di dunia terbilang banyak. Menurut WHO pada tahun 2011 perokok laki-laki hampir mencapai 1 miliar orang dengan 35% berada di negara maju dan 50% berada di negara berkembang dengan angka perokok perempuan sebanyak 250 juta orang di dunia. Di Indonesia menurut GATS pada tahun 2011 prevalensi perokok mencapai 34,8% atau 59,9 juta jiwa dan menurut RISKESDAS usia perokok yang terbanyak adalah pada usia sekolah. Salah satu cara menekan angka perokok aktif adalah dengan membuat aturan mengenai kawasan bersih dan bebas asap rokok (KBBR). Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan mengenai SK Implementasi Program KBBR dengan sikap dan perilaku merokok mahasiswa di dalam dan di luar area kampus. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik sampling proportionate stratified random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa UMY angkatan 2013-2016 yang masih aktif dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat dibuktikan dengan masih terdaftarnya di masing-masing fakultas. Hasil dan pembahasan: Terdapat hubungan antara tingka pengetahuan mengenai SK Implementasi Program KBBR dengan sikap dan perilkau merokok mahasiswa di dalam dan di luar area kampus dikarenakan hasil uji Spearman Rank menunjukan hasil sig. <0,05. Kesimpulan: Peningkatan sosialisasi mengenai SK Implementasi Program KBBR kepada seluruh masyarakat kampus khususnya mahasiswa dapat meningkatkan tingkat pengetahuan dan memperbaiki sikap dan perilaku merokok di dalam dan di luar area kampus.en_US
dc.description.abstractLatar belakang: Angka perokok di dunia terbilang banyak. Menurut WHO pada tahun 2011 perokok laki-laki hampir mencapai 1 miliar orang dengan 35% berada di negara maju dan 50% berada di negara berkembang dengan angka perokok perempuan sebanyak 250 juta orang di dunia. Di Indonesia menurut GATS pada tahun 2011 prevalensi perokok mencapai 34,8% atau 59,9 juta jiwa dan menurut RISKESDAS usia perokok yang terbanyak adalah pada usia sekolah. Salah satu cara menekan angka perokok aktif adalah dengan membuat aturan mengenai kawasan bersih dan bebas asap rokok (KBBR). Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan mengenai SK Implementasi Program KBBR dengan sikap dan perilaku merokok mahasiswa di dalam dan di luar area kampus. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik sampling proportionate stratified random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa UMY angkatan 2013-2016 yang masih aktif dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat dibuktikan dengan masih terdaftarnya di masing-masing fakultas. Hasil dan pembahasan: Terdapat hubungan antara tingka pengetahuan mengenai SK Implementasi Program KBBR dengan sikap dan perilkau merokok mahasiswa di dalam dan di luar area kampus dikarenakan hasil uji Spearman Rank menunjukan hasil sig. <0,05. Kesimpulan: Peningkatan sosialisasi mengenai SK Implementasi Program KBBR kepada seluruh masyarakat kampus khususnya mahasiswa dapat meningkatkan tingkat pengetahuan dan memperbaiki sikap dan perilaku merokok di dalam dan di luar area kampus.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFKIK UMYen_US
dc.subjectkawasan bersih dan bebas asap rokok, sikap terhadap rokok, perilaku merokoken_US
dc.titleHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MENGENAI PROGRAM KAMPUS UMY BERSIH DAN BEBAS ASAP ROKOK DENGAN SIKAP DAN TINDAKAN MEROKOK MAHASISWA DI DALAM DAN DI LUAR AREA KAMPUSen_US
dc.typeThesis SKR FKIK 111en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record