PENGARUH CAMPURAN BIODIESEL DARI MINYAK JARAK (CASTOR OIL) DAN BIODIESEL DARI MINYAK KELAPA (COCONUT OIL) TERHADAP SIFAT BIODIESEL
Abstract
Konsumsi energi pada bahan bakar fosil khususnya minyak bumi
mengalami peningkatan seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi dan
pertumbuhan penduduk, sementara produksi minyak mentah nasional terus
mengalami penurunan. Hal tersebut menyebabkan impor minyak mentah terus
meningkat. Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang cocok untuk
dikembangkan di Indonesia, mengingat melimpahnya sumber daya alam yang ada.
Pada penelitian ini dilakukan pembuatan biodiesel dari minyak Jarak
(Castor oil) dan bodiesel dari minyak Kelapa (Coconut Oil) dengan metode
transesterifikasi menggunakan metanol 15% dari volume minyak dan katalis yang
digunakan yaitu Kalium Hidroksida (KOH) dengan perbandingan 1% dari volume
minyak. Pencampuran kedua biodiesel tersebut dilakukan pada temperatur 80°C
selama 60 menit untuk mengetahui pengaruh campuran antara biodiesel Jarak dan
biodiesel Kelapa terhadap karakteristik biodiesel sebagai bahan bakar dengan
perbandingan biodiesel Jarak dan biodiesel Kelapa yaitu 100:0, 90:10, 80:20, 70:30,
60:40, 50:50, 40:60, 30:70, 20:80, 10:90, 0:100 (%).
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh Perbandingan terbaik pada campuran
biodiesel Jarak dan biodiesel Kelapa pada komposisi 10:90 (%) yang berpengaruh
signifikan terhadap karakteristik yang dihasilkan diantaranya adalah densitas,
viskositas dan flash point yang diperoleh paling rendah diantara komposisi lainnya.
Namun berbeda halnya dengan nilai kalor yang memperoleh nilai paling tinggi
diantara komposisi lainnya yaitu sebesar 8942,004 Cal/g.