Show simple item record

dc.contributor.authorSETYAWAN, MUHAMMAD DESILA
dc.date.accessioned2017-09-25T07:21:21Z
dc.date.available2017-09-25T07:21:21Z
dc.date.issued2017-08-22
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15049
dc.description.abstractJawa Barat memiliki jumlah penduduk 46.709,60 ribu jiwa (BPS, 2015) yang menyebabkan mobilitas orang maupun barang sangat tinggi yang harus di dukung dengan peningkatan kebutuhan sarana transportasi. Perbandingan antara pertumbuhan sarana dengan prasarana transportasi darat terutama di jalan raya tidak sebanding hal ini menyebabkan masalah kemacetan. Pemerintah bersama PT. KAI. memberikan solusi dengan mengoptimalkan jalur kereta api yang sudah ada serta membangun jalur ganda kereta api untuk mengatasi masalah tersebut serta diharapkan mampu mendukung perekonomian di Jawa barat. Rencana pembangunan jalur kereta api ganda lintas layanan Cicalengka–Nagrek–Lebak Jero sepanjang 14,289 km yang akan melewati 3 stasiun yang memiliki karakteristik serta fungsi yang berbeda-beda. Stasiun Lebak Jero merupakan stasiun operasi yang akan dikembangkan dari segi tata letak jalur, panjang sepur efektif dan peningkatan fasilitas operasi, persinyalan dan telekomunikasi untuk mendukung operasi kereta api. Penelitian perancangan tata letak jalur, panjang sepur efektif, peningkatan fasilitas operasi, persinyalan dan telekomunikasi di stasiun Lebak Jero menggunakan metodelogi analisis data yang berasal dari data sekunder yang didapat dari PT. KAI DAOP II Bandung. Perancangan mengacu pada PM No. 60 Tahun 2012 tentang perancangan kontruksi rel, PM No. 29 tahun 2011 tentang persyaratan teknis bangunan stasiun kereta api dan PM No. 10 tahun 2011 tentang persyaratan teknik peralatan persinyalan perkeretaapian. Perancangan panjang jalur efektif berdasarkan panjang kereta api yang berhenti di Stasiun Lebak Jero. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan jalur baru berjumlah I serta berfungsi sebagai jalur raya (jalur I) yang memiliki panjang jalur efektif 150 m serta berada di sebelah kanan jalur eksisting dilihat dari km kecil menuju km besar. Panjang jalur efektif untuk berhenti kereta api 110 m yang berada di jalur II dan jalur luncur bergabung dengan jalur II yang masing-masing memiliki panjang 100 m. Jalur III sebagai jalur raya memiliki panjang sepur efektif 179 m. Peron yang digunakan berjenis peron tinggi dengan jenis penempatan island Platform berjumlah 2 dengan lebar 2 m dan panjang peron 130 m. Wesel yang digunakan berjenis 1:12 berjumlah 8 buah. Persinyalan dan telekomunikasi menggunakan sistem elektrik.en_US
dc.publisherFT UMYen_US
dc.subjectFasilitas Operasi, Jalur Efektif, Kereta Api, Tata Letak Jalur Stasiunen_US
dc.titlePERANCANGAN TATA LETAK JALUR DI STASIUN LEBAK JERO UNTUK MENDUKUNG OPERASIONAL JALUR GANDA KERETA API CICALENGKA-NAGREGLEBAK JEROen_US
dc.typeThesis SKR F T 513en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record