| dc.contributor.author | ASPIA, AYUB | |
| dc.date.accessioned | 2017-09-25T08:18:21Z | |
| dc.date.available | 2017-09-25T08:18:21Z | |
| dc.date.issued | 2017-08-11 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15055 | |
| dc.description | The need for electricity from year to year has increased as the population
and economy grow. To reduce the use of fossil energy sources for power
generation, renewable energy sources are needed to meet the demand for electrical
energy. One of the renewable energy sources is garbage, where human and natural
process contribute to the garbage production. The development of a municipal
solid waste power plant is a renewable energy solution. The existence of
municipal solid waste power plant development in Banten Province is projected to
fulfill the need of electric energy in Banten Province and also to assist Banten
Provincial Government in handling urban waste problem. This study utilizes
LEAP application. According to the BPS statistics, the waste production in
Banten Province could be obtained, which is 5,872 tons/day. From that amount of
waste, a scenario to produce electricity from municipal solid waste is achieved by
8% or 1.1 TWh of the total electricity demand in Banten. The scenario combines
from three different power plant, they are municipal solid waste power plant, coalfired
power plant, and natural gas-coal fired power plant. | en_US |
| dc.description.abstract | Kebutuhan energi listrik dari tahun ke tahun mengalami peningkatan seiring
pertumbuhan penduduk dan perekonomian. Untuk menekan pemakaian sumber
energi fosil untuk pembangkit listrik diperlukan sumber energi baru terbarukan
untuk memenuhi kebutuhan energi listrik. Salah satu sumber energi baru
terbarukan ialah sampah, dimana sampah terus diproduksi oleh manusia dan
proses alam. Pembanguan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) merupakan
solusi kebutuhan energi baru terbarukan. Adanya pembangunan PLTSa di
Provinsi Banten diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan energi listrik di
Provinsi Banten dan juga membantu pemerintah Provinsi Banten dalam
menangani permasalahan sampah perkotaan. Pada penelitian ini menggunakan
aplikasi LEAP. Dengan data dari BPS, dapat kita hitung produksi sampah di
Provinsi Banten pada tahun 2015 yang mencapai 5.872 ton/hari. Dari jumlah
sampah tersebut, maka dapat dihasilkan sebuah skenario pembangkit listrik tenaga
sampah (PLTSa) sekitar 8% atau 1.1 TWh dari total kebutuhan energi listrik
masyarakat Banten. Skenario tersebut memanfaatkan pembangkit listrik dari tiga
unsur, yaitu PLTGU, PLTU, dan PLTSa. | en_US |
| dc.publisher | FT UMY | en_US |
| dc.subject | Energi Listrik, Energi Baru Terbarukan, PLTSa. Electrical Energy, Renewable Energy, Municipal Solid Waste. | en_US |
| dc.title | POTENSI SAMPAH KOTA SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN DALAM PENYEDIAAN ENERGI LISTRIK PROVINSI BANTEN | en_US |
| dc.type | Thesis
SKR
F T
436 | en_US |
