Show simple item record

dc.contributor.authorHIDAYATI, LAELY
dc.date.accessioned2017-10-03T02:40:41Z
dc.date.available2017-10-03T02:40:41Z
dc.date.issued2017-08-07
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15295
dc.descriptionDiabetes merupakan penyakit kronik yang membutuhkan penanganan penuh. Self management merupakan kunci berhasilnya diabetes self management yang membutuhkan dukungan dari keluarga. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan diabetes selfmanagement pada penderita diabetes melitus tipe 2 di puskesmas Wirobrajan kota Yogyakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif-korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 55 orang responden yang didapatkan dengan teknik purposive sampling. Variabel tingkat dukungan keluarga diukur menggunakan The Diabetes Social Support Questionnaire-Family (DSSQ-Family) dan variabel self management diukur dengan Diabetes Self-management Questionare (DSMQ). Analisis data menggunakan uji Sommers’ D. Hasil: hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan anatar dukungan keluarga dengan self management (p=0,216). Walaupun dukugan keluarga yang dimiliki masuk dalam level kurang, tetapi self management yang dimiliki pasien baik. Hal ini karena pengetahuan yang dimiliki oleh pasien cukup baik. Program prolanis yang di fasilitasi oleh puskesmas berjalan dengan baik sehingga pengetahuan pasien terkait penyakitnya meningkat. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan diabetes self management pada pasien diabetes melitus tipe 2 di puskesmas Wirobrajan kota.en_US
dc.description.abstractDiabetes merupakan penyakit kronik yang membutuhkan penanganan penuh. Self management merupakan kunci berhasilnya diabetes self management yang membutuhkan dukungan dari keluarga. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan diabetes selfmanagement pada penderita diabetes melitus tipe 2 di puskesmas Wirobrajan kota Yogyakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif-korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 55 orang responden yang didapatkan dengan teknik purposive sampling. Variabel tingkat dukungan keluarga diukur menggunakan The Diabetes Social Support Questionnaire-Family (DSSQ-Family) dan variabel self management diukur dengan Diabetes Self-management Questionare (DSMQ). Analisis data menggunakan uji Sommers’ D. Hasil: hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan anatar dukungan keluarga dengan self management (p=0,216). Walaupun dukugan keluarga yang dimiliki masuk dalam level kurang, tetapi self management yang dimiliki pasien baik. Hal ini karena pengetahuan yang dimiliki oleh pasien cukup baik. Program prolanis yang di fasilitasi oleh puskesmas berjalan dengan baik sehingga pengetahuan pasien terkait penyakitnya meningkat. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan diabetes self management pada pasien diabetes melitus tipe 2 di puskesmas Wirobrajan kota.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFKIK UMYen_US
dc.subjectdukungan keluarga, diabetes self management, diabetes melitus tipe-2en_US
dc.titleHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN SELF-MANAGEMENT PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2en_US
dc.typeThesis SKR FKIK 339en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record