ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS TERHADAP PEMBANGUNAN UTILITAS MALIOBORO PADA SIMPANG BERSINYAL PANEMBAHAN SENOPATI YOGYKARTA
Abstract
Yogyakarta merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki
aktivitas lalu lintas yang cukup kompleks. Aktivitas pada ruas jalan yang
menyebabkan kemacetan antara lain aktivitas perdagangan, pedestrian,
pembangunan konstruksi dan lain sebagainya. Sebagai contoh di kota Yogyakarta
sendiri akan dibangun salah satu sarana yaitu Utilitas di kawasan Malioboro yang
akan mengakibatkan dampak terhadap kinerja lalu lintas pada saat konstruksi
berlangsung. Dampak inilah menjadi salah satu permasalahan lalu lintas yang akan
terjadi, khususnya pada Simpang Bersinyal Panembahan Senopati perlu dilakukan
analisis dampak dari pembangunan Utilitas Malioboro. Berdasarkan dari
permasalahan yang ada pada simpang, maka perlu dilakukan evaluasi kinerja
simpang sehingga pergerakan arus lalu lintas pada simpang menjadi lancar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja simpang
Panembahan Senopati pada kondisi eksisting, mengetahui kondisi lalu lintas simpang
Panembahan Senopati saat kegiatan pembangunan konstruksi berlangsung jika Jalan
Senopati ditutup untuk semua jenis kendaraan dan memberikan rekomendasi untuk
mengatasi masalah yang timbul akibat adanya pembangunan Utilitas Malioboro.
Adapun hasil yang didapat dari analisis yang mengacu pada Manual Kapasitas
Jalan Indonesia (MKJI) 1997, pada kondisi eksisting diperoleh nilai tundaan
sebesar 383,46 det/smp dengan tingkat pelayanan F (sangat buruk sekali). Pada
kondisi dampak dari penutupan Jalan Senopati yaitu didapat nilai tundaan simpang
rata-rata sebesar 113,93 det/smp dengan tingkat pelayanan F (sangat buruk sekali).
Analisis kinerja operasi pada simpang Panembahan Senopati dilakukan dengan 2
alternatif guna meningkatkan kinerja simpang. Alternatif 1 yaitu melakukan
perancangan ulang waktu siklus dengan melakukan perubahan pada waktu hijau (gi)
dan waktu siklus yang disesuaikan (c) dengan hasil tundaan simpang rata-rata
sebesar 39,92 det/smp didapat nilai tingkat pelayanan simpang D (buruk). alternatif
2 yaitu melakukan perubahan fase yang semula 4 fase menjadi 3 fase dan didapat
nilai tundaan simpang rata-rata sebesar 25,72 det/smp dengan tingkat pelayanan D
(buruk). Berdasarkan alternatif yang telah dilakukan, maka direkomendasikan
alternatif 2 dengan melakukan perubahan fase pada simpang Panembahan Senopati
yang direkomendasikan sebagai solusi terbaik untuk meningkatkan kinerja pada
simpang bersinyal Panembahan Senopati.