View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Social and Political Science
      • Department of International Relations
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Social and Political Science
      • Department of International Relations
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT DALAM PENUTUPAN KAMP TAHANAN GUANTANAMO

      Thumbnail
      View/Open
      BAB I (204.8Kb)
      BAB II (641.4Kb)
      BAB III (160.5Kb)
      BAB IV (297.3Kb)
      COVER (212.6Kb)
      DAFTAR PUSTAKA (361.3Kb)
      HALAMAN JUDUL (1.524Mb)
      LAMPIRAN (4.801Mb)
      LEMBAR PENGESAHAN (155.6Kb)
      Date
      2015
      Author
      MUFLIA, DION
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Untuk memenuhi janjinya menutup Kamp Tahanan di Guantanamo, pemerintahan Presiden Obama memilih strategi yang mengurangi jumlah tahanan sebanyak-banyaknya. Setelah jumlah tahanan berkurang jauh, biaya yang dibutuhkan per tahanan akan meningkat pesat sehingga harga yang harus dibayarkan untuk mengoperasikan fasilitas di Teluk Guantanamo melebihi harga yang diinginkan oleh oposisi dan tidak sepadan dengan hasilnya sehingga mereka mudah diyakinkan untuk menutup fasilitas tersebut. Strategi kedua adalah memindahkan jumlah tahanan yang tersisa ke tanah Amerika sehingga Kamp Tahanan Guantanamo yang menjadi mimpi buruk bagi kemanusiaan dapat ditutup untuk selamanya. Akan tetapi, langkah Obama dihalangi oleh Kongres, terutama melalui undang-undang yang mengatur anggaran Departemen Pertahanan serta bagian yang dengan jelas melarang pemindahan tahanan ke wilayah AS baik untuk persidangan atau penahanan. Beban birokrasi yang diatur oleh Kongres menambah lama waktu yang dibutuhkan untuk memproses tiap tahanan, dengan waktu tunggu minimal tiga puluh hari yang setelah mengirimkan laporan mengenai status tahanan ke Kongres. Sementara itu, larangan pembangunan fasilitas di AS untuk menggantikan Guantanamo menjadi masalah karena di kamp tahanan ada lima puluh persen lebih tahanan yang tidak bisa dilepaskan karena Gugus Tugas Guantanamo sudah mengkategorikan mereka dalam golongan yang terlalu berbahaya.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18523
      Collections
      • Department of International Relations

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV