Show simple item record

dc.contributor.authorWIDOWATY, YENI
dc.date.accessioned2018-05-17T02:49:45Z
dc.date.available2018-05-17T02:49:45Z
dc.date.issued2017-09-11
dc.identifier.citationUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.identifier.isbn978-602-50710-1-0
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18787
dc.descriptionPengolahan sampah yang masih menganut pola “kumpul-angkut-buang” dapat merusak lingkungan. Apalagi jika hal itu dilakukan oleh suatu badan usaha yang memproduksi barang-barang yang tidak bisa di daur ulang dan tidak bisa musnah di tempat pembuangan akhir (TPA). Sehingga menimbulkan pencemaran yang merugikan masyarakat. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perlindungan hukum terhadap korban pencemaran dalam pengelolaan sampah menurut hukum positif di Indonesia? Dan bagaimana perlindungan hukum terhadap korban pencemaran lingkungan dalam pengelolaan sampah dengan asas polluter pays principle dimasa datang? Tujuan penelitian adalah a. untuk mengetahui, mengkaji dan menganalisis tentang bentuk pertanggungjawaban pelaku pencemaran lingkungan dalam pengelolaan sampah dalam hukum positif Selama ini. b. untuk mengkaji dan menganalisis, merumuskan pertanggungjawaban pelaku pencemaran lingkungan dalam pengelolaan sampah di masa datang dengan asas Polluter Pays Principle.. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, sehingga data yang digunakan merupakan data sekunder. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah belum mengatur secara khusus mengenai perlindungan hukum terhadap korban apabila dalam melakukan pengelolaan sampah tidak memenuhi prinsip 3R reduse-reuse-recycle. Apalagi sampah merupakan sumber energi yang baik. Oleh karena itu konsep kedepan sebaiknya undang-undang pengelolaan sampah menganut asas pencemar membayar (polluter pays principle), khususnya jika pencemaran dilakukan oleh badan usaha. Pelaku khususnya badan usaha yang melakukan pencemaran lingkungan yang menimbulkan kerugian pihak lain wajib bertanggungjawab terhadap pihak yang yang dirugikan.en_US
dc.description.abstractPengolahan sampah yang masih menganut pola “kumpul-angkut-buang” dapat merusak lingkungan. Apalagi jika hal itu dilakukan oleh suatu badan usaha yang memproduksi barang-barang yang tidak bisa di daur ulang dan tidak bisa musnah di tempat pembuangan akhir (TPA). Sehingga menimbulkan pencemaran yang merugikan masyarakat. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perlindungan hukum terhadap korban pencemaran dalam pengelolaan sampah menurut hukum positif di Indonesia? Dan bagaimana perlindungan hukum terhadap korban pencemaran lingkungan dalam pengelolaan sampah dengan asas polluter pays principle dimasa datang? Tujuan penelitian adalah a. untuk mengetahui, mengkaji dan menganalisis tentang bentuk pertanggungjawaban pelaku pencemaran lingkungan dalam pengelolaan sampah dalam hukum positif Selama ini. b. untuk mengkaji dan menganalisis, merumuskan pertanggungjawaban pelaku pencemaran lingkungan dalam pengelolaan sampah di masa datang dengan asas Polluter Pays Principle.. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, sehingga data yang digunakan merupakan data sekunder. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah belum mengatur secara khusus mengenai perlindungan hukum terhadap korban apabila dalam melakukan pengelolaan sampah tidak memenuhi prinsip 3R reduse-reuse-recycle. Apalagi sampah merupakan sumber energi yang baik. Oleh karena itu konsep kedepan sebaiknya undang-undang pengelolaan sampah menganut asas pencemar membayar (polluter pays principle), khususnya jika pencemaran dilakukan oleh badan usaha. Pelaku khususnya badan usaha yang melakukan pencemaran lingkungan yang menimbulkan kerugian pihak lain wajib bertanggungjawab terhadap pihak yang yang dirugikan.en_US
dc.publisherAsosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyahen_US
dc.subjectPerlindungan Hukumen_US
dc.subjectKorbanen_US
dc.subjectPengelolaan sampahen_US
dc.subjectpolluter pays principleen_US
dc.titlePERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN PENCEMARAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH BERDASAR POLLUTER PAYS PRINCIPLEen_US
dc.title.alternativeKonferensi Nasional Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah ke-6en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • SEMINAR
    Berisi materi dosen (bukan sertifikat) yang dipresentasikan dalam seminar lokal, nasional maupun internasional diluar UMY, baik sebagai perserta Call for Paper, presenter, narasumber maupun keynote speaker.

Show simple item record