Desa Srimulyo Piyungan Bantul Yogyakarta merupakan salah satu desa yang memiliki kontribusi dalam menuju perkembangannya untuk memberdayakan kehidupan masyarakat desa yang baik namun desa tersebut masih memeiliki kekurangan yakni kondisi jalan desa yang masih jauh dari aspek kelayakan sehingga perlu dilakukan pembangunan jalan desa yang memerlukan alokasi dana desa dari pemerintah kabupaten ke pemerintah desa. Terkait dengan penggunaan dana pembangunan jalan desa tersebut, akuntabilitas Laporan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) perlu diuji, dievaluasi serta dievaluasi terkait dengan pelaksanaan pembangunan jalan desa tersebut untuk menciptakan kesadaran masyarakat desa akan arti pentingnya alokasi dana desa. Penelitian ini merupakan penelitian “descriptive analitik” yakni menggambarkan kondisi jalan desa serta menganalisa bagaimana pelaksanaan akuntabilitas Laporan Anggaran Pendapatan Belanja Desa2017 terkait dengan penggunaanya untuk pembangunan jalan desa Srimulyo Piyungan Bantul. Akuntabilitas Laporan Anggaran Pendapatan Belanja Desa2017 terkait dengan penggunaanya untuk pembangunan jalan desa Srimulyo Piyungan Bantul dapat terselenggara dengan baik oleh Pemerintah Desa Srimulyo Piyungan Bantul. Keputusan pembangunan jalan desa Srimulyo telah sesuai dengan penerapan sistem akuntabilitas yakni penggunaan APBDes 2017 untuk pembangunan jalan desa Srimulyo dalam menunjang keperluan industri pangan dan wisata. Sosialisasi pembangunan jalan desa Srimulyo telah menjalankan sistem akuntabilitas yakni proses penyusunan APBDes 2017 melibatkan masyarakat desa dalam menentukan besaran biaya pengadaan barang dan jasa untuk pembangunan jalan desa Srimulyo.Penggunaan dana pembangunan jalan desa telah menjalankan sistem akuntabilitas yakni penggunaan APBDes 2017 untuk pelaksanaan pembelian barang yaitu bahan bangunan jalan desa serta pembelian jasa yakni sumber daya manusia yang terlibat dalam pembangunan jalan desa. Evaluasi rincian laporan APBDes 2017 belum sepenuhnya menjalankan sistem akuntabilitas karena Pemerintah desa Srimulyo mengalami kesulitan dalam mengawasi pelaksanaan pengeluaran anggaran secara rinci karena jumlah tim penanggung jawab operasional pembiayaan masih kurang serta kemampuan akuntansi yang belum memadai.