| dc.contributor.advisor | | |
| dc.contributor.author | ARKHANI, HAIDAR ALI | |
| dc.date.accessioned | 2018-08-27T04:08:03Z | |
| dc.date.available | 2018-08-27T04:08:03Z | |
| dc.date.issued | 2018-05-09 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/20845 | |
| dc.description | Latar Belakang : Sirkumsisi adalah membuang preputium atau kulit yang
menutupi glans penis sehingga glans penis menjadi terbuka. Tindakan ini
merupakan tindakan bedah minor yang paling banyak dikerjakan di seluruh dunia,
yang biasanya dikerjakan oleh dokter, paramedis ataupun oleh ahli sunat atau
dukun sunat. Sirkumsisi ini bertujuan sebagai pelaksanaan syariat agama atau
untuk tujuan medis tertentu (Basuki, 2012). Di Indonesia sendiri hampir seluruh
penduduk laki-laki melakukan sirkumsisi dan kebanyakan dari mareka
disirkumsisi pada usia 5-18 tahun. Sunatan massal sering dijadikan momentum
masyarakat dengan golongan ekonomi rendah untuk melakukan sirkumsisi. Studi
ini diperlukan untuk menggambarkan karakteristik demografi dari peserta sunatan
massal. (WHO, 2007)
Metode : Penelitian deskriptif dilakukan terhadap 15 responden anak yang
mengikuti sunatan massal di RS PKU Muhammadiyah Gamping pada tanggal 25
desember 2016.
Hasil : Didapatkan dari 15 peserta sunatan massal didapatkan 13 orang pada
rentang usia 5-11 tahun dan 2 orang pada rentang usia 12-16 tahun. Didapatkan 14
orang beragama islam dan 1 orang beragama katholik. Untuk status gizi peserta
didapatkan bahwa 11 orang berstatus gizi normal sedangkan untuk peserta
berstatus gizi sangat kurus 1 orang, kurus 1 orang, gemuk 1 orang, dan obesitas 1
orang. Untuk status ekonomi peserta yang ditinjau dari penghasilan orang tua
terdapat 10 orang yang bertatus ekonomi golongan bawah dan 5 peserta berstatus
ekonomi golongan atas.
Kesimpulan : Terdapat kesesuaian data dengan penelitian sebelumnya pada aspek
usia dan agama responden. Namun terdapat perbedaan hasil data dengan
penelitian sebelumnya pada status sosio-ekonomi peserta. | en_US |
| dc.description.abstract | Background : Circumcision is to remove the pretium or skin covering the glans
penis so that the glans penis becomes open. This action is the most common minor
surgery performed in the world, usually done by doctors, paramedics or by
circumcision experts or traditional practitioners of circumcision. This
circumcision aims as the implementation of religious shariah or for certain
medical purposes. In Indonesia, almost all of the male population had done
circumcision and most of them was circumcised at the age of 5-18 years. Mass
circumcision is often used as a momentum of society with low economic class to
get circumcised. This study is needed to describe the demographic characteristics
of the mass circumcision participants.
Methods : The research was done using descriptive method to 15 children
respondents who attended the mass circumcision in RS PKU Muhammadiyah
Gamping on 25 December 2016.
Result : Obtained from 15 participants of mass circumcision was found 13
children in the age betwen 5-11 years and 2 children in the age betwen 12-16
years. There were 14 children who were Muslim and 1 was Catholic. The
nutritional status of the participants found that 11 children had normal nutritional
status, while for the rest was very thin 1 children, underweight 1 children,
overweight 1 children and obese 1 children. For the economic status of the
participants in terms of parental income there are 10 people in the lower
economic class and 5 participants of upper class economic status.
Conclusion : There is a conformity of data with previous research on the age and
religion of respondents. However, there are differences in the results of the data
with previous studies on the socio-economic status of the participants. | en_US |
| dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
| dc.subject | Circumcision, mass circumcision, demographic characteristics. sirkumsisi, sunatan massal, karakteristik demografi | en_US |
| dc.title | KARAKTERISTIK DEMOGRAFI PESERTA SUNATAN MASSAL | en_US |
| dc.type | Thesis
SKR
FKIK
516 | en_US |
