View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Master Thesis
      • Master of Political Science and International Relationship
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Master Thesis
      • Master of Political Science and International Relationship
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      DIPLOMASI BUDAYA KOREA SELATAN DI INDONESIA (2002-2017)

      Thumbnail
      View/Open
      COVER (91.41Kb)
      HALAMAN JUDUL (215.7Kb)
      HALAMAN PENGESAHAN (117.2Kb)
      ABSTRAK (82.17Kb)
      BAB I (372.1Kb)
      BAB II (286.3Kb)
      BAB III (262.9Kb)
      BAB IV (319.1Kb)
      BAB V (89.12Kb)
      DAFTAR PUSTAKA (145.2Kb)
      LAMPIRAN (234.3Kb)
      NASKAH PUBLIKASI (299.2Kb)
      Date
      2018-09-20
      Author
      MARLINDA, AJENG PUSPA
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Pada awalnya hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan hanya sekedar hubungan diplomatik. Dengan kerja sama kebanyakan seputar perdagangan. Bahkan nama Korea Selatanpun tidak terlalu dikenal di Indonesia, begitupun sebaliknya. Sampai akhirnya setelah krisis keuangan Asia 1997-1998 dan adanya Piala Dunia Jepang-Korea 2002 membuat Indonesia tertarik untuk pertama kalinya menayangkan serial Korea di tahun 2002. Alasannya karena nama Korea sudah semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia dan terutama hak siar drama Korea lebih murah dibanding serial dari negara Asia Timur lainnya. Drama tersebut menjadi pintu gerbang masuknya produk budaya Korea lainnya atau dikenal dengan nama Hallyu / Korean Wave / gelombang Korea, seperti musik pop Korea (K-Pop), makanan Korea (K-Food), dan bahasa serta huruf Korea (Hangeul). Selain itu juga membuat banyak produk yang made in Korea juga masuk ke Indonesia, antara lain produk kosmetik, otomotif, elektronik, dan sebagainya. Tujuan dari penelitian ini akan melihat bagaimana sikap Indonesia dalam menanggapinya dan apakah yang mendorong tanggapan Indonesia atas fenomena Korean Wave tersebut. Metode yang digunakan yakni deskriptif kualitatif dengan cenderung menggunakan pendekatan analisis induktif. Fenomena di atas tentunya karena pemerintah pusat yang tidak membatasi produk Korea yang masuk, yang membuat banyak munculnya kerja sama sister city antar pemerintah daerah di dalam kedua negara, dan kemudian memudahkan pula bagi Korea memasukkan hiburan-hiburan Korea contohnya drama, musik, kuliner, maupun produk buatan Korea. Walaupun tidak sedikit pula komentar negatif dari sebagian masyarakat mengenai khawatir fenomena tersebut akan dapat menggerus budaya asli Indonesia atau membuat warga Indonesia akan kehilangan identitasnya, namun hal tersebut tetap mendapat dukungan dari pemerintah maupun sebagaian masyarakat Indonesia lainnya.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/21448
      Collections
      • Master of Political Science and International Relationship

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV