dc.contributor.advisor | ZULFIAR, MUHAMMAD HERI | |
dc.contributor.advisor | HARYOSO, YOGA APRIANTO | |
dc.contributor.author | FITRIANI, WIDELIA SETYA | |
dc.date.accessioned | 2018-10-22T06:04:57Z | |
dc.date.available | 2018-10-22T06:04:57Z | |
dc.date.issued | 2018-07-21 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22434 | |
dc.description | Risiko (risk) merupakan kejadian yang berpeluang mempengaruhi proyek secara negatif sebagai akibat dari adanya ketidakpastian. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan atau probabilitas terjadinya peristiwa di luar yang diharapkan. Pelaksanaan pembangunan konstruksi jembatan beton secara umum memiliki banyak risiko, salah satunya risiko keterlambatan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menilai faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan keterlambatan serta mengidentifikasi pekerjaan yang memiliki risiko keterlambatan paling tinggi pada pelaksanaan proyek. Work Breakdown Structure (WBS) dan wawancara dilakukan untuk mengidentifikasi kejadian (event) dan dampak (impact) pada masing-masing pekerjaan yang kemudian diolah dengan menggunakan pendekatan risk = event x impact dan digambarkan pada Risk Matrix. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan yang memiliki tingkat risiko keterlambatan paling tinggi adalah pekerjaan tanah dengan nilai rata-rata risiko sebesar 9.71 yang kemudian disusul oleh pekerjaan drainase dengan nilai rata-rata risiko sebesar 7.00. | en_US |
dc.description.abstract | Risk is an event that has chances to influence a project negatively as a consequence of uncertainty. Risk is related to likelihood or probability occurrence of unexpected events. The implementation of concrete bridge construction in general has many risks, one of them is delay in work. This research aims to identify and assess risk factors which can cause delay and also identify works that have the highest risk of delay in project implementation. Work Breakdown Structure (WBS) and interview were done to identify events and impacts on each works which then processed by using the approach of risk = event × impact and then plotted on risk matrix. The result showed that the work with the highest risk of delay is the soil work with the average risk value of 9.71 which is followed by drainage work with the average risk value of 7.00. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | risk factors, delays, project, concrete bridge. | en_US |
dc.title | KAJIAN FAKTOR RISIKO KETERLAMBATAN PADA PROYEK JEMBATAN BETON (GIRDER) BENTANG PENDEK DI TASIKMALAYA | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
F T
261 | en_US |