dc.description | Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sikap anak-anak dan masyarakat yang tidak menunjukkan nilai-nilai toleransi di dalam pergaulan. Saat ini nilai-nilai toleransi di dalam masyarakat nulai memudar seiring dengan perkembangan zaman. Penelitian ini akan menjawab tentang bagaimana nilai-nilai toleransi dapat ditanamkan sedini mungkin melalui sarana yang paling dekat dengan anak usia dini, yaitu permainan anak. Terkait dengan ini penelitian ini akan menjawab pertanyaan – pertanyaan : (1) Bagaiman internalisasi nilai-nilai toleransi melalui permainan anak. (2) Nilai – nilai apa saja yang muncul dalam permainan anak di Raudhatul Athfal. (3) Bagaimana pengaruh permainan anak dalam menginternalisasikan nilai – nilai toleransi di Raudhatul Athfal. (4) Bagaimana perbandingan internalisasi nilai –nilai toleransi pada anak usia dini melalui permainan anak.
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif di Raudhatul Athfal I Sindutan dan Raudhatul Athfal Sindutan II yang berada di wilayah kecamatan Temon, Kulon Progo, Yogyakarta. Data dari penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subyek dari penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, anak-anak di Raudhatul AthfalI Sindutan dan kepala sekolah, guru, anak-anak, dan orang tua di Raudhatul Athfal Sindutan II.
Adapun temuan-temuan dalam penelitian ini adalah: (1) Internalisasi nilai-nilai toleransi pada anak usia dini melalui permainan anak berjalan dengan baik (2) Nilai-nilai toleransi yang muncul antara lain anak mampu bersosialisasi dengan baik, menghargai dan menghormati orang lain dan bekerjasama.(3) Permainan anak mempengaruhi penyesuaian sosial bagi anak usia dini. (4) Nilai toleransi yang paling banyak muncul di Raudhatul Athfal I Sindutan melalui permainan kucing dan tikus sedangkan di Raudhatul Athfal Sindutan II melalui permainan sepak bola.
Saran dari penelitian ini adalah: (1) Guru hendaknya memberikan kesempatan lebih banyak kepada anak untuk bermain (2) Kementrian Agama republik Indonesia dan pengelola RA hendaknya memfasilitasi alat – alat permainan di RA. (3) Orang tua dan pihak sekolah bekerjasama dalam menanamkan nilai-nilai toleransi pada anak usia ini. | en_US |
dc.description.abstract | This research is triggered by the attitude of children and the community who rarely show the values of tolerance when interacting. Recently, the values of tolerance in society start to fade along with the current development. This research aims to know how the values of tolerence can be internalized as early as possible through the closest media to early childhood namely children’ games. Thus, this research is aimed at answering these questions: (1) how to internalize the values of tolerance through children’s games, (2) what kind of values appear on the children’s game, (3) how influence of children’s game in internalizing the value of tlerence values in Raudhatul Athfal. (4) how is the comparation between internalizing the value of tolerance in early childhood through children’s game in Raudhatul Athfal.
The research is a qualitative descriptive in Raudhatul Athfal 1 Sindutan and Raudhatul Athfal Sindutan II located in the Temon sub-district, Kulon Progo, Yogyakarta. The data of this study were obtained from interview, observation, and documentation. The subjects of this study were the school principal, teachers, children, and parents at Raudhatul Athfal Sindutan II.
The finding in this study are: (1) internalization of the values of tolerance in early chilhood through children’s game goes well, (2) tolerance values thar arise include children being able to socialize well, respect to others, and cooperate (3) children’s game effects children’s social adjustment, (4) tolerance values that most often appear in Raudhatul Athfal I Sindutan through cat and mouse games, while in Raudhatul Athfal Sindutan II are soccer games.
The suggestions from researchers are: (1) teachers should provide more opportunities for children to play, (2) the ministry of Religion of the Republic of Indonesia and Raudhatul Athfal managers should facilitte tools for playing games, (3) parents and school parties work together in internalizing the values of tolerance in early childhood.
Keyword: Value internalization, tolerance, child games | en_US |