View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Social and Political Science
      • Department of International Relations
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Social and Political Science
      • Department of International Relations
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      RESPON UNI EROPA TERHADAP GELOMBANG PENGUNGSI YANG MASUK KE WILAYAH NEGARA-NEGARA ANGGOTANYA TAHUN 2011-2017

      Thumbnail
      View/Open
      COVER (200.0Kb)
      HALAMAN JUDUL (680.2Kb)
      HALAMAN PENGESAHAN (325.2Kb)
      ABSTRAK (203.4Kb)
      BAB I (432.1Kb)
      BAB II (155.3Kb)
      BAB III (450.0Kb)
      BAB IV (469.7Kb)
      BAB V (15.47Kb)
      DAFTAR PUSTAKA (250.2Kb)
      LAMPIRAN (16.72Kb)
      NASKAH PUBLIKASI (417.4Kb)
      Date
      2018-12-07
      Author
      FADLI, MOHAMAD
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Uni Eropa adalah organisasi kerjasama regional yang sangat maju di dunia dan memiliki karakter supranasional. Maksud supranasional adalah dimana pemerintahan nasional menyerahkan kedaulatannya kepada sebuah badan pemerintahan internasional. Sehingga badan pemerintahan internasional tersebut menjadi badan yang kedudukannya tinggi. Krisis pengungsi yang melanda wilayah Eropa pada tahun 2011-2015 membuat negara-negara Uni Eropa memiliki perbedaan kebijakan terkait penerimaan para migran. Para imigran yang berdatangan ke wilayah Eropa adalah korban dari konflik peperangan yang terjadi di negara asalnya. Suriah menjadi negara penyumbang pengungsi terbesar di wilayah Eropa karena konflik peperangan yang berkepanjangan. Common European Asylum System (CEAS) merupakan kebijakan terkait penerimaan para migran untuk dapat masuk ke wilayah Eropa. Kebijakan tersebut telah ada pada tahun 1999 jauh sebelum terjadinya krisis terburuk sepanjang masa yang di alami oleh Uni Eropa. CEAS dalam penerapannya mengalami beberapa kali perubahan, hal ini terjadi untuk meningkatkan kualitas kebijakan tersebut sebagai standar minimum untuk para pengungsi. Karena perbedaan respon dari negara-negara anggota Uni Eropa terkait penerimaan migran, x akhirnya Uni Eropa sebagai badan integrasi mengatur kembali regulasi-regulasi yang terdapat dalam CEAS untuk meningkatkan solidaritas antara sesama anggota sebagai negara-negarayang menjunjung tinggi prinsip hak asasi manusia dan perlindungan internasional. Dengan mengatur kembali regulasi yang terdapat dalam CEAS, akhirnya memperlihatkan hasil yang signifikan terkait respon Uni Eropa terhadap para migran di tahun 2017.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/25764
      Collections
      • Department of International Relations

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV