IMPLEMENTASI ETIKA PROFESI PUBLIC RELATIONS DALAM MEDIA RELATIONS (STUDI KASUS: TELAAH KRITIS BUDAYA AMPLOP DI PERGURUAN TINGGI SE- YOGYAKARTA )
View/ Open
Date
2014-02Author
NURNISYA, FRIZKI YULIANTI
NURJANAH, ADHIANTY
AGUSTIN, DEVI
KURNIAWAN, DWI
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian Public Relations dan Media Relations (Kajian Kritis Budaya Amplop
Pada Media Relations Institusi Pendidikan Di Yogyakarta) ditujukan untuk mengetahui
implementasi media relations institusi pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain
itu juga untuk mengetahui aktivitas Public Relations institusi pendidikan apakah tetap
berpegang teguh pada komitmen etika profesi kehumasan / Public Relations pada saat
melakukan kegiatan media relations.
Objek penelitian ini adalah tiga (3) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan tujuh (7)
Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Daerah Istimewa Yogyakarta diantaranya adalah
Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Pembangunan Negeri “Veteran”
Yogyakarta (UPN), Stikes Aisyiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia (UII),
Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN),
Universitas Mercubuana Yogyakarta dan Stikes Surya Global.
Alasan pemilihan perguruan tinggi tersebut dikarenakan ke sepuluh (10)
perguruan tinggi tersebut merupakan perguruan tinggi yang besar di Kota Yogjakarta yang
sudah memiliki Public Relations dan mempunyai kegiatan media relations yang
tersistematis dan terencana.
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang memberikan gambaran
secara mendetail tentang latarbelakang, sifat-sifat serta karakter yang khas dari kasus yang
diteliti yakni bagaimana implementasi media relations dengan tetap berpegang teguh pada
komitmen etika profesi Public Relations pada institusi pendidikan tinggi / Universitas di
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap universitas sudah sadar akan peran public relations
karena semua universitas sudah memiliki divisi humas. Meskipun peran PR yang dilakukan masih terbatas
sebagai commucation technician dan communications facilitator karena tugas yang dilakukan di media
relations masih pada tataran press release, press conference dan undangan peliputan.