dc.contributor.author | PANITIS, RETNO | |
dc.contributor.author | SIMANJUNTAK, BISTOK H. | |
dc.contributor.author | HANDOKO, YOGA AJI | |
dc.date.accessioned | 2019-07-09T04:11:48Z | |
dc.date.available | 2019-07-09T04:11:48Z | |
dc.date.issued | 2019-03-09 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/27798 | |
dc.description | Bit (Beta vulgaris L.) merupakan bahan pangan yang memiliki banyak kandungan
antioksidan, namun saat ini belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat pada umumnya
karena cita rasa earthy taste yang belum dapat diterima. Berdasarkan hal tersebut dapat
dilakukan inovasi pengolahan umbi bit menjadi sari buah dengan pemberian bahan
tambahan pangan berupa jahe dan kayu manis. Inovasi ini diharapkan dapat menciptakan
produk dengan cita rasa yang dapat diterima oleh konsumen dan menambah nilai gizi.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penambahan jahe dan kayu manis
terhadap kualitas dan organoleptik sari buah bit serta menentukan konsentrasi
penambahan antara jahe dan kayu manis yang paling disukai panelis. Penambahan serbuk
jahe dan bubuk kayu manis pada sari buah menggunakan konsentrasi masing-masing 0%
(kontrol); 0,5%; 1% dan 1,5%. Parameter yang akan diukur yaitu vitamin C, pH, total
padatan terlarut dan organoleptik yang meliputi warna, aroma, dan rasa. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penambahan serbuk jahe dan bubuk kayu manis berpengaruh
terhadap kualitas dan organoleptik sari buah bit. Vitamin C dan total padatan terlarut
tertinggi terdapat pada perlakuan kayu manis 1,5% yaitu sebesar 15,2 mg/10 ml sari buah
dan 8,1 oBrix. pH tertinggi terdapat pada perlakuan jahe 1% dan 1,5% yaitu 6. Hasil
organoleptik menunjukkan sari buah bit dengan penambahan jahe 1% paling disukai
panelis. | en_US |
dc.description.abstract | Bit (Beta vulgaris L.) merupakan bahan pangan yang memiliki banyak kandungan
antioksidan, namun saat ini belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat pada umumnya
karena cita rasa earthy taste yang belum dapat diterima. Berdasarkan hal tersebut dapat
dilakukan inovasi pengolahan umbi bit menjadi sari buah dengan pemberian bahan
tambahan pangan berupa jahe dan kayu manis. Inovasi ini diharapkan dapat menciptakan
produk dengan cita rasa yang dapat diterima oleh konsumen dan menambah nilai gizi.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penambahan jahe dan kayu manis
terhadap kualitas dan organoleptik sari buah bit serta menentukan konsentrasi
penambahan antara jahe dan kayu manis yang paling disukai panelis. Penambahan serbuk
jahe dan bubuk kayu manis pada sari buah menggunakan konsentrasi masing-masing 0%
(kontrol); 0,5%; 1% dan 1,5%. Parameter yang akan diukur yaitu vitamin C, pH, total
padatan terlarut dan organoleptik yang meliputi warna, aroma, dan rasa. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penambahan serbuk jahe dan bubuk kayu manis berpengaruh
terhadap kualitas dan organoleptik sari buah bit. Vitamin C dan total padatan terlarut
tertinggi terdapat pada perlakuan kayu manis 1,5% yaitu sebesar 15,2 mg/10 ml sari buah
dan 8,1 oBrix. pH tertinggi terdapat pada perlakuan jahe 1% dan 1,5% yaitu 6. Hasil
organoleptik menunjukkan sari buah bit dengan penambahan jahe 1% paling disukai
panelis. | en_US |
dc.publisher | PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | jahe, kayu manis, organoleptik, sari buah, umbi bit. | en_US |
dc.title | PENGARUH PENAMBAHAN JAHE DAN KAYU MANIS TERHADAP KUALITAS DAN ORGANOLEPTIK SARI BUAH UMBI BIT | en_US |
dc.type | Book | en_US |