dc.contributor.author | SUCIATI, SUCIATI | |
dc.date.accessioned | 2020-01-21T06:21:16Z | |
dc.date.available | 2020-01-21T06:21:16Z | |
dc.date.issued | 2019-10-23 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/31218 | |
dc.description | Buku ini sangat bermanfaat bagi pembaca yang menaruh minat pada konsep kehesivitas dan kearifan lokal.Kedua konsep ini menjadi menarik diterapkan dalam kasus-kasus di wilayah dengan kearifan lokal kuat, sementara ada tekanan kebijakan yang berasal dari pusat. Dilemanya, pemerintah daerah sangat mengalami kesulitan untuk menetapkan posisinya.Oleh karenanya mereka cenderung memilih di tengah-tengah. Namun demikian keunikan bentuk kohesivitas masyarakat adat Bali sangat mungkin menjadi model pemerintah dalam menerapkan kebijakan di daerah dengan kearifan lokal yang tinggi. | en_US |
dc.description.abstract | Buku monograf ini menggambarkan secara jelas tentang sejauhmana kohesivitas yang terjadi antar masyarakat adat Bali dalam menolak Reklamasi teluk Benoa, Bali.. Pembahasan buku ini bersumber pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Suciati dan Nur Sofyan pada tahun 2018. Buku ini bertujuan memberikan referensi kepada pembaca terkait dengan teori-teori kohesivitas kelompok serta terapannya dalam kasus Reklamasi teluk Benoa Bali. Hasil penelitian menyatakan bahwa kohesivitas yang tinggi dari masyarakat adat Bali, mampu menyebabkan reklamasi mengalami deadlock. Hal ini berarti tidak dapat dilanjutkan ke tingkat eksekusi. Hal ini membawa kelegaan yang luar biasa dari masyarakat Bali pada umumnya. Selain Faktor kohesivitas, kearifan lokal Bali yaitu Tri Hita Karana menjadi pendukung kekuatan kohesivitas. | en_US |
dc.description.sponsorship | Program Studi Ilmu Komunikasi Fisipol UMY | en_US |
dc.publisher | Lingkar Media Yogyakarta | en_US |
dc.subject | kohesivitas, masyarakat Adat Bali, reklamasi, kearifan lokal | en_US |
dc.title | KOHESIVITAS MASYARAKAT ADAT BALIDALAM KASUS PENOLAKAN REKLAMASI TELUK BENOA | en_US |
dc.type | Book | en_US |