PERKEMBANGAN PEMIKIRAN TEOLOGIS DALAM MUHAMMADIYAH
Abstract
Semua perbuatan manusia pasti dipengaruhi pemikiran. Manusia tidak bisa lepas dari dunia pemikiran. Sadar atau tidak, dalam kehidupan sehari-hari pun seseorang tidak lepas dari ide. Kesalehan spiritual dan atau sosial seseorang atau sekelompok orang pun tidak lepas dari ide teologi agamanya. (Kuntowijoyo, 2003: 189).
Dari tesis di atas, tidak sulit untuk mengatakan bahwa empat varian anggota Muhammadiyah dan pribumisasi Islam hasil temuan Munir Mulkhan di Kecamatan Wuluhan, Jember, Jawa Timur - yang mungkin juga ditemukan di tempat lain - adalah potret nyata implementasi pemikiran teologis yang beragam di kalangan anggota Muhammadiyah. (Mulkhan, 2000). Gejala Islam Puritan, Dahlanis, Neo-Tradisionalis dan Neo-Sinkretis - di kalangan anggota Muhammadiyah - bukan saja ada sekarang dan di Wuluhan, tetapi mengalir kapan pun di mana pun.